Caracas (ANTARA News) - Venezuela menarik pulang diplomat tertingginya di Washington ke Caracas pada Rabu setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberlakukan saksi terhadap sejumlah pejabat di negara Amerika Selatan tersebut.

Diplomat tertinggi tersebut adalah Maximilien Arvelaiz, penanggung jawab urusan Venezuela di Washington. Dalam beberapa bulan terakhir dia menunggu izin untuk menjadi duta besar di Amerika Serikat.

Venezuela dan Amerika Serikat sama-sama tidak mempunyai duta besar sejak 2010. Tahun lalu, Washington juga memberlakukan sejumlah sanksi dan menyebut Venezuela sebagai ancaman keamanan nasional.

"Cukup sudah arogansi, kesombongan, dan intrik ini," kata Presiden Venezuela Nicolas Maduro saat mengumumkan penarikan pulang Arvelaiz yang disiarkan televisi setempat.

Maduro juga menuding Amerika Serikat tengah merencanakan penggulingan dirinya sebagai presiden.

Venezuela mempunyai hubungan yang buruk dengan Amerika Serikat sejak mantan presiden Hugo Chavez berkuasa pada 1999 sampai 2013 lalu.

Garis kebijakan anti-Amerika Serikat tersebut kemudian diteruskan oleh presiden saat ini, Maduro.

"Terkadang, saya merasa berada di atas pesawat dan setiap lima menit harus mengencangkan sabuk pengaman karena guncangan yang kuat," kata Arvelaiz saat menggambarkan perannya sebagai diplomat tertinggi Venezuela di Amerika Serikat dalam sebuah wawancara pada Desember lalu.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Caracas tidak merespons permintaan untuk mengomentari penarikan pulang Arvelaiz, demikian seperti dikutip dari laporan Reuters.

(Uu.G005)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016