Jakarta (ANTARA News) - Opera untuk komputer meluncurkan fitur pemblokir iklan (ad-blocking) yang terintegrasi dalam versi developer terbaru.

Begitu diaktifkan, fitur pemblokir iklan itu diklaim mampu mempercepat waktu loading situs web hingga 90 persen, jika dibandingkan dengan waktu loading ketika fitur tersebut tidak diaktifkan.

"Sebagaimana ditunjukkan riset terbaru kami, kebanyakan halaman web saat ini secara signifikan diperlambat oleh banyaknya iklan dan tracking," ujar Krystian Kolondra, SVP of Engineering and Head of Opera for computers, dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

"Kami tidak mau menerima hal ini, kami ingin web bisa menjadi tempat yang lebih baik untuk kita semua, sebagai pengguna,” sambung dia.

Teknologi pemblokir iklan terintegrasi tersebut juga diklaim mampu memberikan pengalaman browsing 40 persen lebih cepat dibandingkan dengan ekstensi pemblokir iklan dari pihak ketiga. 

Kinerja yang meningkat itu dimungkinkan karena proses filtering atau pemblokiran terjadi di level web-engine, sehingga peramban dapat memiliki kontrol penuh akan proses loading suatu halaman web.

Sejak fitur pemblokiran iklan yang tersedia dalam versi developer Opera untuk komputer itu terintegrasi penuh dengan peramban, tidak ada unduhan ekstensi tambahan maupun plug-in yang diperlukan.

Selagi browsing, pengguna dapat dengan mudah memilih untuk mengaktifkan fitur pemblokiran iklan dengan memilihnya di opsi dialog.

Fitur pemblokiran iklan tersebut juga hadir dengan tolak ukur sehingga pengguna, pembuat situs web, maupun penerbit konten dapat melihat seberapa banyak iklan dan piranti lunak tracking yang mempengaruhi waktu loading suatu halaman web.

Lebih lanjut, Opera mengungkap bahwa angka pengguna yang memanfaatkan piranti pemblokir iklan naik hingga 41 persen di seluruh dunia dan 48 persen di Amerika Serikat antara kuartal kedua 2014 dan kuartal kedua 2015.

Sebanyak 98 persen dari jumlah pengguna tersebut menggunakan komputer personal. "Permintaan yang terus bertambah untuk piranti pemblokir iklan menunjukkan kepada kami bahwa pendekatan iklan saat ini telah mengganggu pengalaman online pengguna," kata Kolondra.

"Iklan mengganggu kita saat menjelajahi Internet, memperlambat kinerja peramban, dan di Opera, kami ingin memperbaikinya," tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016