Banda Aceh (ANTARA News) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ferry Mursyidan Baldan meminta jajarannya di seluruh Indonesia untuk meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat.

"Maksimalkan pelayanan. Setiap jam istirahat tetap harus ada yang jaga, karena biasanya masyarakat banyak datang ke kantor untuk mengurus sertifikat pada jam-jam istirahat kantor," kata Ferry saat melakukan sidak ke Kantor BPN Kota Banda Aceh, Jumat.

Tak hanya itu, lanjut dia, petugas pelayanan Kantor BPN juga harus teliti mengecek berkas yang diajukan masyarakat untuk mengurus sertifikat karena ketidaklengkapan berkas akan memperlambat proses sertifikat.

"Kalau berkas kurang jangan diterima, minta agar lengkapi dulu berkasnya, baru diterima," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Ferry berpesan kepada jajaran BPN di Provinsi Aceh untuk mengawal kesesuaian pemanfaatan tanah dengan tata ruang dan berperan untuk mengeluarkan kebijakan pertanahan sebagai proses dan perangkat reintegrasi masyarakat Aceh.

"Kita mau memfungsikan tanah di Aceh sebagai perangkat penyelesaian dan rekonsiliasi. Artinya kita mau pastikan, pasca konflik dan bencana tsunami yang melanda Aceh, masyarakat tetap dapat memanfaatkan tanah untuk tempat tinggal dan hidup. Kita juga akan berikan kemudahan," jelasnya.

Dengan demikian pihaknya ingin memastikan bahwa keberadaan lahan dan tanah di Aceh dapat benar-benar difungsikan untuk kesejahteraan masyarakat.

Sebagai wilayah religi, tambah dia, dirinya akan mendorong percepatan sertifikasi tanah-tanah wakaf, sehingga ada ketetapan hukum atas keberadaan rumah-rumah ibadah di Aceh.

"Kita mau lakukan proses percepatan dan mendorong sertifikasi tanah-tanah wakaf, karena disini daerah religi dan pendidikan. Kita ingin semuanya jelas, dan BPN harus berperan," harap Ferry.

Hal lain yang ingin dikembangkan adalah menjadikan wilayah Sabang sebagai pusat perekonomian dan tujuan wisata. Oleh karena itu diperlukan penataan ruang yang lebih baik untuk kedepannya.

"Kita berpikir menjadikan Sabang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan tujuan wisata. Tata ruang akan kita peruntukkan dan manfaatkan untuk lebih memberikan kesempatan perkembangan wisata budaya lokal dan ekonomi," jelasnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016