Sukabumi (ANTARA News) - Kementerian Pertanian dan Bulog menggelar program nasional pencanangan penyerapan gabah guna menanggulangi anjloknya harga komoditas ini di tingkat petani.

Pencanangan program penyerapan gabah nasional dilakukan di Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Sukabumi,  yang merupakan sentra padi yang memiliki harga kotor gabah kering panen di bawah Rp3.700 per kg.

"Pencanangan penyerapan gabah dengan tema 'Panen, Serap Gabah, Stabilkan Harga di Sukabumi' sebagai pertanda dimulainya penyerapan hasil panen petani oleh pemerintah sesuai instruksi Presiden RI," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam siaran pers, Sabtu.

Pencanangan program sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo ini bekerja sama dengan TNI, BRI dan Pemerintah Daerah serta dilakukan bersamaan dengan panen perdana di Jawa Barat di atas lahan seluas 10 hektare dari luas padi 1.200 hektare di Kecamatan Cisaat, Sukabumi.

"Menyerap gabah langsung dari petani merupakan langkah memotong rantai kartel dagang sehingga harga di masyarakat stabil. Adanya jaminan harga beli mendorong kegairahan menanam dan bertani yang pada akhirnya menjamin ketersediaan dan kedaulatan pangan nasional," tambah Amran.

Menurut perkiraan, panen raya di Kabupaten Sukabumi dengan areal tanam 90.000 hektare dari luas lahan 64.000 hektare akan dilaksanakan akhir Maret dan awal April 2016.

Jawa Barat memiliki angka produktivitas 6,6 ton/hektare kendati ada tekanan terhadap petani oleh rendahnya harga yang diterima khususnya saat panen akibat panjangnya rantai pasok dan praktik kartel.

Kementerian Pertanian menerjunkan 1.600 orang tenaga harian lepas (THL) penyuluh di Propinsi Jawa Barat, petani/gapoktan untuk membantu menyerap gabah petani.

Amran Sulaiman mengatakan pencanangan serupa akan dilaksanakan di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Sumatera Selatan.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016