Aden (ANTARA News) - Dua pilot tewas ketika pesawat Mirage milik Uni Emirat Arab (UEA) jatuh di Yaman, Senin, akibat masalah teknis saat melakukan operasi militer bagi aliansi yang dipimpin Saudi, kata pihak koalisi dalam pernyataan di media Arab Saudi.

Para pejabat setempat di Yaman mengatakan pesawat tersebut terbang rendah saat jatuh di gunung, setelah melakukan pengeboman di distrik Buraiqa di baratlaut Aden, lokasi basis kelompok militan.

Hani al-Yazidi, direktur distrik Buraiqa di Aden mengatakan pihak berwajib menemukan serpihan pesawat tersebut setelah jatuh di sebuah gunung.

Pejabat setempat lain yang enggan disebutkan namanya mengatakan tim penyelamat menemukan mayat seorang pilot dan masih mencari pilot kedua.

Foto-foto yang diambil oleh Reuters menunjukkan para pejuang setempat memegang potongan diduga bagian dari pesawat itu. Foto lain menunjukkan personel penyelamat memasukkan sesuatu diduga mayat salah satu pilot, ke dalam truk.

Angkatan Bersenjata UEA sebelumnya mengatakan bahwa jet yang ambil bagian dalam pertempuran itu "hilang".

Pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, didukung oleh koalisi pimpinan Saudi, melancarkan gerakan melawan militan yang berbasis di Aden utara, yang dituduh berada di balik serangan bersenjata dan pengeboman bunuh diri yang menewaskan sejumlah orang sejak 2015.

Helikopter dari koalisi pimpinan Saudi ambil bagian dalam operasi militer yang dipusatkan di distrik al-Mansoura, timur Buraiqa, tempat setidaknya 18 orang tewas dalam pertempuran semalam pada Minggu.

Warga melaporkan lebih banyak helikopter melancarkan serangan pada Senin yang berlangsung hingga pagi.

Pasukan Yaman kemudian memasuki sebuah blok tempat para militan bersembunyi tanpa mendapatkan perlawanan dan menyita bangunan dewan lokal yang dikuasai oleh para pejuang.

Kelompok militan sepertinya sudah melarikan diri sebelum pasukan masuk.

Koalisi menceburkan diri ke dalam perang sipil Yaman pada Maret 2015 untuk mengembalikan kekuasaan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, setelah kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran dan pasukan yang setia dengan mantan presiden Ali Abdullah Saleh menggulingkannya.

Belum ada komentar yang diberikan oleh pihak koalisi Saudi.

Setidaknya dua jet aliansi jatuh sejak awal dilancarkannya gerakan ini.

Pada Mei 2015, sebuah pesawat tempur F-16 Maroko jatuh saat menjalankan misi dengan aliansi di Yaman, dan milisi Huthi mengatakan pesawat itu ditembak jatuh oleh kelompok suku.

Pada Desember sebuah jet F-16 Bahrain dari koalisi jatuh di negara tetangga Yaman, Arab Saudi, akibat masalah teknis, demikian Reuters.

(S022)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016