Jakarta (ANTARA News) - Ukmmarket.co.id selaku pusat jual beli online produk UKM di Indonesia bersama Pusat Pelayanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan UMKM (KUMKM) menggelar program CATCH (Community Approach Total Channel) guna mendorong pelaku UKM di Indonesia melek akses teknologi untuk menjangkau pasar yang luas.

Dalam program CATCH yang digelar gratis di 15 kota di Indonesia, UKM mendapat bimbingan materi dan praktik agar mampu bersaing di ranah digital seperti mengunakan email dan chat, memotret, deskripsi efektif, hingga materi dasar search engine optimization (SEO) dan pemanfaatan e-commerce.

Ahmad Zaky Amiruddin selaku pucuk pimpinan tertinggi ukmmarket.co.id mengatakan pihaknya tak hanya memperluas akses pasar produk UMKM dan UKM, namun juga menstimulasi dan membina embrio kewirausahaan.

"Kami berupaya keras agar Ukmmarket menjadi rumah yang sempurna bagi pelaku usaha untuk melengkapi wawasan dan kemampuan berbisnis," ucap Ahmad Zaky dalam siaran persnya, Rabu petang.

"Kami harap Ukmmarket mampu menjadikan usaha mikro naik kelas menjadi usaha kecil, selanjutnya ke menengah hingga besar secara optimal," lanjut Zaky.

Sepanjang tahun 2016, program CATCH akan diadakan di 15 kota, telah berjalan di lima kota, di antaranya Solo, Yogjakarta, Semarang, Banyumas dan Malang.

Nungki Nur Ediningsih, Asisten Deputi Produktivitas dan Mutu Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kemenkop UKM, menyatakan menjamurnya bisnis online mendorong cara memasarkan produk UKM yang lebih murah, efektif dan efisien.

"Karena itu Kemenkop UKM mendukung sepenuhnya program CATCH ini. Apalagi sejak awal Ukmmarket selalu berkomitmen menjadi e-commerce yang fokus memperluas akses pasar produk UKM Nusantara," kata Nungki.

Nungki menambahkan kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan UKM yang melek teknologi sehingga kian dekat dengan cita-cita industri UKM yang mapan dan berdaya saing.

Mengacu data World Economic Outlook oleh Asosiasi Internet Service Provider, pasar e-commerce di Indonesia mencapai Rp 18 triliun (US $ 1,3 miliar) pada tahun 2015, dengan 37 juta konsumen dari total populasi 255 juta.

Angka tersebut naik dari Rp 12 triliun dan 27 juta konsumen yang tercatat pada 2014. Adapun untuk tahun 2016, asosiasi tersebut memperkirakan bahwa pasar e-commerce akan mencapai Rp 25 triliun dengan 49 juta konsumen.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016