Denpasar (ANTARA News) - PT PLN Distribusi Bali memprediksi konsumsi listrik di Pulau Dewata akan turun hingga 41 MW saat pelaksanaan "Earth Hour" atau kampanye hemat energi dengan mematikan listrik dan alat elektronik yang sedang tidak dipakai selama satu jam.

"Pada tahun sebelumnya, kami mencatat ada penurunan konsumsi listrik sebesar lima persen atau setara 36 MW saat Earth Hour, sehingga tahun ini kami prediksi penurunan konsumsi listrik hingga 41 MW," kata Humas PLN Distribusi Bali Melva Yumawati, di Denpasar, Sabtu.

Menurut Melva, beban puncak Bali pada 2016 sebesar 822 MW, dengan adanya aksi Earth Hour tentu akan menurunkan konsumsi listrik saat beban puncak.

Untuk 2016, pelaksaaan Earth Hour di Bali jatuh pada 19 Maret pukul 20.30-21.30 Wita. Di Bali, perayaan Earth Hour akan dipusatkan di Patung Catur Muka, Puputan, Kota Denpasar.

"Penurunan beban listrik Bali selama Earth Hour 2016 tentu kembali kepada kepedulian masyarakat untuk ikut mematikan alat elektronik selama satu jam," ucap Melva.

Di Patung Catur Muka, Denpasar, aksi Earth Hour diisi dengan kegiatan kampanye jalanan, pengenalan komunitas, pameran energi terbarukan, dan berbagai acara hiburan.

Sejak tahun 2007, setiap bulan Maret aksi peduli lingkungan melalui Earth Hour telah dilaksanakan. Partisipasi masyarakat dalam aksi Earth Hour ini ditunjukkan dengan mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak dibutuhkan selama 60 menit.

Aksi ini diharapkan mampu mengurangi jumlah emisi yang dihasilkan oleh aktivitas sehari-hari karena emisi inilah yang sering disebut sebagai penyebab terjadinya perubahan iklim.

Aksi Earth Hour menjadi simbol kepedulian masyarakat dalam mengistirahatkan bumi selama satu jam.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016