Pretoria (ANTARA News) - Badan pengambil keputusan Kongres Nasional Afrika (African National Congress/ANC), Komite Eksekutif Nasional (National Executive Committee/NEC), bertemu di Pretoria, Sabtu (19/3), guna mengkaji kebijakan saat partai berkuasa di Afrika Selatan itu dihantui skandal yang berkaitan dengan campur tangan keluarga India, Gupta, dalam urusan negara.

NEC, sebagai bagian dari pembahasan politik menyeluruh, akan membahas masalah keluarga Gupta guna menegaskan kembali wewenang organisasi itu dan memulihkan kepercayaan rakyat Afrika Selatan, kata ANC sebelum pertemuan itu.

Namun Sekretaris Jenderal ANC Gwede Mantashe mengatakan perekonomian dan pemilihan pemerintah lokal akan menjadi inti pertemuan dan dugaan pengaruh keluarga Gupta tidak akan masuk dalam agenda sekalipun akan dibahas jika masalah tersebut muncul dari peserta pertemuan.

Satu kelompok pengunjuk rasa bertemu di luar tempat pertemuan guna menuntut ANC melakukan tindakan terhadap keluarga Gupta atau akan kehilangan legitimasinya.

Awal pekan ini, mantan ketua Komite Portofolio Parlemen Urusan Perusahaan Publik Vytjie Mentor secara terbuka mengungkapkan bahwa dia ditawari jabatan menteri Perusahaan Publik oleh keluarga Gupta dengan syarat ia "mencabut rute penerbangan SAA (South African Airways) ke India dan memberikannya kepada mereka".

Mentor juga menuduh Presiden Jacob Zuma berada di gedung Guptas Saxonwold di Johannesburg saat itu. Zuma dikatakan berada di ruang sebelah tempat pertemuan Mentor dengan keluarga Gupta.

Pernyataan Mentor itu membuat beberapa anggota ANC berbicara mengenai kontak serupa dengan keluarga Gupta, termasuk Wakil Menteri Keuangan Mcebisi Jonas, Menteri Administrasi dan Layanan Umum Ngoako Ramathlogi dan mantan menteri perusahaan publik Barbara Hogan.

Saat ANC bertemu, kelompok oposisi Aliansi Demokratik (DA) menyatakan NEC mesti melakukan tindakan terhormat selama pertemuannya dengan mencopot Zuma dari posisinya dalam waktu dekat.

"Jadi jelas bahwa ANC tidak lagi tertarik pada rakyat Afrika Selatan. Presidennya dipergoki di kediaman Gupta, dan ia pada gilirannya telah menyandera negara. Afrika Selatan bukan lagi milik semua orang yang hidup di dalamnya --tapi negara tersebut kini milik kelompok tertentu orang yang memiliki hubungan politik," kata DA.

Keluarga Gupta dilaporkan punya hubungan erat dengan Zuma dan memiliki proyek usaha besar di Afrika Selatan.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi eNCA pada Januari, Zuma mengatakan ia tidak terganggu oleh persepsi masyarakat mengenai hubungannya dengan keluarga Gupta.

"Apakah Anda tahu keluarga Gupta telah menjadi teman semua presiden negeri ini? Saya bukan yang pertama," kata Zuma seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Ia mengatakan semua kritik mengenai hubungannya dengan keluarga kaya tersebut bermotif politik (Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016