Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Thomas Lembong menemui beberapa pebisnis Australia untuk membuka peluang-peluang kerja sama dengan Indonesia pada kunjungan kerja ke Australia pada 15-18 Maret 2016 lalu.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, Thomas bertemu dengan CEO Macquarie Group Asia, Alex Harvey di Sydney, Australia, dan menyatakan kepada bahwa dirinya mengundang Macquarie untuk bekerja sama dengan sektor perbankan Indonesia dalam pengelolaan aset.

Sebagai negara dengan jumlah populasi dan jumlah penduduk usia produktif yang tinggi, aset-aset Indonesia dapat dikelola secara ekonomis. Aset tersebut akan diinvestasikan di beberapa sektor, seperti pendidikan, pembangunan jalan tol, peternakan, dan water management.

Menanggapi undangan tersebut, Macquarie akan melakukan penjajakan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Bank Mandiri guna memetakan capital flow di Indonesia dan kemudian diinvestasikan untuk pengembangan infrastruktur Indonesia.

Sebagai tindak lanjut, rencana kerja sama tersebut akan dibahas beberapa minggu kemudian di Jakarta.

Selain itu, Thomas juga berdiskusi dengan perwakilan dari red meat and cattle industry, yaitu Managing Director of Meat Livestock Australia, CEO Australian Livestock Exporters Council, Chairman Red Meat Advisory Council, dan CEO Livecorp.

Dalam pertemuan tersebut, pebisnis Australia menyampaikan perhatiannya terkait sistem notifikasi alokasi impor daging Indonesia dan juga biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sertifikat halal.

Thomas menanggapi bahwa pada saat ini Indonesia dalam proses deregulasi di beberapa sektor dan diharapkan sektor pertanian dapat menjadi lebih modern sehingga dapat meminimalisasi isu-isu politik.

Sementara itu, pada kunjungan ke Freelancer.com, Thomas menyampaikan bahwa Indonesia akan fokus pada bidang digital economy, seperti e-commerce dan e-licensing.

Rencana kebijakan ini disambut baik oleh Freelancer.com. Freelancer.com juga akan membuka cabang di Jakarta. Nantinya, akan terdapat beberapa peluang pekerjaan, khususnya bagi engineering dan data science system. Selain itu, Indonesia memiliki kontribusi yang besar pada perusahaan ini dan merupakan top 5 workers di Freelancer.com.

Mengakhiri kunjungannya ke Sydney, Thomas mengunjungi Nurses Training Center di University of Sydney. Dirinya memiliki misi untuk menjalin kerja sama di bidang vocational training untuk perawat Indonesia atau joint research.

Misi tersebut dilatarbelakangi budaya Indonesia yang ramah sehingga dapat mendukung Indonesia di sektor hospitality. Apalagi tren aging population di negara maju, Indonesia berencana meningkatkan keahlian perawat sehingga dapat bekerja atau magang di luar negeri.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016