London (ANTARA News) - Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan Antonius Agus Sriyono mengundang Paus Fransiskus untuk mengunjungi Indonesia guna menghadiri 7th Asian Youth Day di Indonesia tahun depan.

Harapan Dubes Sriyono ini disampaikan saat menyerahkan Surat Kepercayaan dari Presiden RI Joko Widodo di Istana Apostolik, Vatikan, yang menandai awal tugas sebagai Duta Besas Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, kata Sekretaris Tiga KBRI Vatikan Sturmius Teofanus Bate kepada Antara, Selasa.

Paus lalu menyelamati Sriyono dan berharap tugas sang dubes di Vatikan berjalan lancar serta menyumbangkan peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Vatikan.

Sriyono juga bertemu empat mata dengan Paus Fransiskus selama 20 menit di mana Paus mengaku senang jika dapat berkunjung ke Indonesia.

Sriyono mengindikasikan bahwa 7th Asian Youth Day 2017 akan diikuti 29 negara dengan perkiraan peserta 2.000 orang.

Pada kesempatan audiensi itu, Sriyono menggarisbawahi dua isu yang menjadi prioritas selama masa penugasannya, yakni dialog antarumat beragama dan kerja sama dengan Museum Vatikan.

Terkait dialog antarumat beragama, Paus mengaku sangat mendukungnya.

Pada akhir sesi audiensi dengan Paus, Sriyono meminta Sri Paus mendoakan bangsa Indonesia yang dikabulkan Paus sembari meminta balik Sriyono dan masyarakat Indonesia mendoakan dirinya.

Isu lain yang menjadi prioritas Sriyono adalah rencana pembangunan Indonesian Archeological Garden pada Museum Vatikan.

Dubes Sriyono secara langsung meminta berkat Paus agar program ini terwujud.

Museum Vatikan memiliki lebih dari 1.100 artefak Indonesia dan baru sekitar 200 artefak yang direstorasi dan dipamerkan, selain memamerkan secara permanen 24 panel relief Candi Borobudur. Dalam waktu dekat dibangun Taman Arkeologi Indonesia di museum ini.

Selain mendapat sokongan dana dari pemerintah Indonesia, proyek ini akan diselesaikan dengan dana konsorsium swasta Indonesia.

Kepada Paus, Sriyono menjelaskan Indonesia memiliki kurang lebih 10.000 biarawan/wati Katolik dan sekitar 1.500 orang di antaranya mengabdikan diri di Italia, termasuk yang sedang menempuh pendidikan di Roma dan sekitarnya.

Data Konferensi Wali gereja Indonesia menunjukkan Indonesia adalah salah satu penyumbang biarawan/wati terbesar dari Asia, selain Filipina.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016