Bandung (ANTARA News) - Pengurus Daerah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesa (PBSI) Jawa Barat mengandalkan pemain Pelatnas untuk bisa mempertahankan tradisi emas pada PON XIX/2016 Jabar.

"Kekuatan kami memang pada atlet Pelatnas, pengalaman dan jam terbang mereka sangat kami harapkan bisa menghadirkan medali emas bagi Jabar," kata Sekretaris Umum Pengda PBSI Jabar Herman Subarjah di Bandung, Selasa.

Pada PON XIX/2016 Jabar, tim tuan rumah mendapat target minimal meraih empat medali emas sekaligus menjadi juara umum pada cabang olahraga itu.

Herman menyebutkan, harapan besar masih berimbang antara bagian putra dan putri. Pada sektor putri, Jabar akan berharap kepada Gregoria Mariska, Hana Ramadhini dan Febby Angguni. Para pemain itu merupakan langganan juara di Kejuaraan Sirkuit Nasional (Sirnas). Harapan juga pada kategori ganda putri melalui Suci R Andhini/Tiara Rosalina.

Pada bagian putra, tim bulutangkis Jabar dihuni Ricky Karanda Suwardi, Anthony Sisisuka Ginting dan Firman Abdul Kholik.

"Bila melihat peta kekuatan lawan saat ini bukan tidak mungkin kita bisa mencapai target itu," kata Herman.

Lebih lanjut ia menyebutkan, persaingan ketat akan terjadi antara Jabar, Jatim, Jateng dan DKI Jakarta. Masing-masing memiliki andalannya yang saat ini bercokol Pelatnas PBSI di Cipayung.

"Persaingan akan berlangsung ketat namun fair, meski bukan hal aneh mereka berhadapan dan berlatih bersama di Pelatnas, namun pada ajang PON XIX/2016 mungkin nuansanya akan berbeda sehingga motivasi mereka lebih tinggi," katanya.

Ia mengakui, kans Gregoria Mariska dan Hana cukup besar pada nomor perorangan, karena keduanya merupakan tim Piala Uber. Kekuatan di sektor putri Jabar cukup merata.

Meski demikian, bukan hal mudah bagi Pelatda PBSI Jabar untuk menyatukan atletnya dalam satu latihan bersama karena masing-masing memiliki agenda dan berlatih di Pelatnas.

"Meski sulit bergabung dalam latihan, namun kami tidak khawatir karena mereka berlatih di Pelatnas. Nanti tinggal menyatukan saja dalam tim," kata Herman Subarjah menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016