Kudus (ANTARA News) - Puskesmas Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, merawat pasien yang memuntahkan sekitar 66 batang jarum yang biasanya dipakai untuk menyulam, dalam kondisi berkarat.

Menurut perawat Puskesmas Mejobo, Sri Sumiati, di Kudus, Selasa, pasien yang bernama Hartatik (47) asal Desa Temulus, Kecamatan Mejobo itu datang ke Puskesmas Mejobo pada Senin (21/3) karena keluhan tekanan darah tinggi.

Saat datang, kata dia, tensi darahnya mencapai 200 mmHg (millimeter raksa).

Hanya saja, lanjut dia, ketika hendak diperiksa oleh dokter, ternyata dia menderita pusing dan kemudian muntah.

Akan tetapi, kata dia, muntahannya bukan berupa air atau makanan yang ditelan, melainkan jarum untuk menyulam yang sudah berkarat.

Setelah dihitung, lanjut dia, jumlahnya mencapai 66 biji jarum yang sudah berkarat.

Saat ini, kata dia, kondisi kesehatannya agak membaik dan tensi darahnya juga menurun menjadi 180 mmHg.

Terkait perlu tidaknya dilakukan pemeriksaan lanjutan, kata dia, belum bisa dipastikan karena disesuaikan dengan kondisi kesehatannya.

Hartatik mengakui, dirinya muntah jarum tidak hanya sekali, karena tiga tahun yang lalu juga mengalami hal serupa.

Bahkan, kata dia, peristiwa serupa pada tiga tahun yang lalu jumlah jarumnya jauh lebih banyak.

Saat itu dirinya sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus dan sempat menjalani pemeriksaan rontgen, namun hasilnya tidak ditemukan adanya temuan benda aneh.

Selain itu, kata dia, hasil pemeriksaan tersebut juga tidak menemukan adanya luka di dalam tubuh.

Ia mengakui, kondisinya saat ini lebih baik dari awal kedatangannya ke Puskesmas, meskipun masih harus menjalani rawat inap di Puskesmas Mejobo.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Maryata mengungkapkan sepanjang pasien tidak mengalami keluhan soal kondisi kesehatannya, tidak perlu dilakukan pemeriksaan rontgen karena benda asing yang ada di dalam tubuhnya sudah dimuntahkan.

Pemeriksaan yang perlu diperhatikan, kata dia, sesuai keluhan awal berupa tekanan darahnya agar bisa kembali normal.

Untuk mengembalikan tekanan darah seseorang kembali normal, kata dia, harus bertahap hingga tekanannya benar-benar normal karena tekanan darah saat ini belum tergolong normal.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016