Jadi kita tidak mengikuti jadwal pendaftaran layaknya cabang olahraga resmi di PON XIX, karena kita mengatur sendiri. Kemungkinan setelah bulan puasa (bulan Juni), kita baru melakukan pendaftaran. Saat ini kita sedang fokus mempersiapkan gelaran keju
Bandung (ANTARA News) - Cabang olahraga bola tangan akan membuktikan kelayakan menjadi cabang resmi pada ajang eksibisi PON XIX/2016 Jabar yang rencananya akan digelar di Cilodong, Kota Depok.

"Tempat pertandingan akan digelar di Cilodong Kota Depok karena lapangan di Kota Bandung sudah penuh. Bola tangan akan membuktikan cabang ini layak menjadi olahraga resmi di PON," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB ABTI, Mustafa Mansyur di Bandung, Rabu.

Pertandingan bola tangan akan mempertandingkan dua nomor yakni beregu putra dan putri. Berdasarkan kesiapan daerah, hingga saat ini delapan provinsi siap turun di ajang eksibisi PON XIX/2016.

Untuk peserta kontingen, Mustafa mengaku jika pihaknya belum membuka pendaftaran secara resmi.

"Jadi kita tidak mengikuti jadwal pendaftaran layaknya cabang olahraga resmi di PON XIX, karena kita mengatur sendiri. Kemungkinan setelah bulan puasa (bulan Juni), kita baru melakukan pendaftaran. Saat ini kita sedang fokus mempersiapkan gelaran kejurnas," katanya.

Mustafa mengaku bila laga akan digelar sesuai dengan jadwal PON XIX mulai tanggal 17-29 September. Meski demikian, pihaknya belum menetapkan jadwal pasti penyelenggaraan.

"Pertandingan bola tangan itu sekitar tujuh hari. Cukup panjang karena kita hanya gunakan satu lapangan sehingga gantian putra dan putri," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Daerah (Pengda) ABTI Jabar, Yunyun Yudiana mengatakan, cabang olahraga bola tangan sudah sangat layak bisa dipertandingkan di ajang multieven olahraga nasional, PON. Pasalnya, cabang olahraga bola tangan ini sudah dipertandingkan di ajang Olimpiade sejak tahun 1972 di Muenchen hingga gelaran Olimpiade di London pada tahun 2012 lalu.

"Begitu di ajang Asian Games dan SEA Games, cabang olahraga Bola Tangan sudah menjadi cabang olahraga resmi yang dipertandingkan," kata Yuyun Yudhiana yang juga Dekan FPOK Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung itu.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016