Brussel (ANTARA News) - Kepolisian Belgia pada Selasa menangkap terduga utama bom Brussel dan mengidentifikasi dua pelaku bom bunuh diri, demikian media setempat memberitakan pada Rabu.

Pihak kepolisian juga membongkar hubungan ketiga pelaku tersebut dengan anggota kelompok bersenjata ISIS yang berada di balik serangan Paris pada November tahun lalu, lapor Reuters.

Pihak kepolisian dan penyidik menolak berkomentar setelah sejumlah media lokal memberitakan bahwa Najim Laachraoui (25), pria yang diduga merupakan orang yang terlihat di CCTV tengah mendorong troli bersama para pelaku sebelum lari keluar dari terminal bandara, telah tertangkap di Brussel.

Jumlah korban tewas dalam serangan di ibu kota Belgia, yang juga merupakan pusat Uni Eropa dan NATO, naik menjadi 31 orang dan korban luka 260, demikian keterangan Menteri Kesehatan Maggie De Block kepada stasiun televisi VRT.

Jumlah itu berpotensi naik mengingat tubuh sejumlah korban bom di stasiun metro Maelbeek telah terserak dan sulit diidentifikasi.

Salah seorang terduga pelaku yang nampak di CCTV, yang juga salah satu pendorong troli berisi bom di bandara Brussel, adalah pria bernama Brahim El Bajraoui, demikian berita dari stasiun radio RTBF. Radio yang sama juga mengungkapkan bahwa saudara Brahim, Khalid, merupakan pelaku bom bunuh diri di stasiun metro.

Kedua orang tersebut mempunyai catatan kejahatan kriminal di masa lalu. Namun demikian, keduanya tidak diketahui pernah menjalin hubungan dengan organisasi-organisasi radikal.

Sementara itu Laachraoui adalah pria yang dicari kepolisian karena diduga terlibat dalam serangan Paris.

DNA Laachraoui ditemukan dalam semua bahan peledak di Paris dan di sebuah tempat persembunyian yang digunakan oleh dalang serangan Paris, Salah Abdeslam.

Kelompok bersenjata ISIS mengaku bertanggung jawab atas dua bom di Brussel pada Selasa, atau empat setelah tertangkapnya Abdeslam di Brussel. ISIS juga mengancam akan membalas setiap negara yang ikut menyerang kelompok tersebut di Suriah dan Irak.

Belgia memang ikut mengirim sejumlah pesawat tempur untuk bergabung dalam koalisi internasional dalam menyerang ISIS di dua negara tersebut.

Sejumlah apakar keamanan menduga bahwa dua ledakan di Brussel telah disiapkan sebelum penangkapan dalang utama serangan Paris, Abdeslam, pada Jumat.

Dia telah berbicara kepada para penyidik setalah penangkapan. Pihak kepolisian pada saat itu menemukan bendera ISIS dan bahan peledak di tempat persembunyian Abdeslam.
(Uu.G005)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016