Jakarta (ANTARA News) - Aktris Chelsea Islan mengaku belajar berbagai hal saat terlibat dalam film kolaborasi antara Indonesia dan Jepang, salah satunya soal disiplin.

"Saya belajar menjadi aktor yang profesional, belajar disiplin, menjadi orang yang lebih menghargai waktu. Selesai (syuting film) on time, mulai on time," kata dia di Jakarta, Rabu.

Pemeran utama film "Di Balik 98" itu juga mengaku belajar memanfaatkan waktu istirahat saat syuting, salah satunya dari aktor Jepang yang menjadi lawan mainnya di "When You Wish Upon a Sakura", Shu Watanabe.

"Saya belajar tentang akting, harus bisa menyesuaikan diri dengan setiap adegan. Saya belajar kalau break syuting, mereka (aktor di Jepang) justru membaca skript (naskah). Di mindset harus saya belajar membaca (naskah saat istirahat), fokus dan commit," tutur Chelsea.

Dia mengaku terkesan dengan pengalaman pertamanya bermain di film hasil produksi luar negeri (Jepang).

Chelsea juga memuji lawan mainnya, Shu karena mampu berperan secara profesional.

"Saya senang ini pengalaman pertama berkolaborasi dengan film produksi internasional. Menyenangkan bekerjasama dengan Shu," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Shu berharap kolaborasi pertamanya, sebagai wakil Jepang dengan Chelsea (wakil Indonesia) bisa mempererat hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

"Harapan saya, semoga hubungan persahabatan Jepang dan Indonesia semakin erat, karena saat ini memang ini cukup dekat, sekalipun ada jarak dari segi bahasa dan budaya, misalnya," tutur Shu.


Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016