Kalau berkenaan lahan milik TNI, misalnya, tinggal telepon Panglima TNI. Kalau berkenaan dengan hutan, telepon Menteri Kehutanan,"
Balikpapan (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan hambatan pembangunan proyek yang mangkrak bertahun-tahun kadang-kadang bisa diselesaikan dengan cepat dalam waktu 5 menit.

"Kalau berkenaan lahan milik TNI, misalnya, tinggal telepon Panglima TNI. Kalau berkenaan dengan hutan, telepon Menteri Kehutanan," jelas Presiden Jokowi kepada wartawan yang meliput kunjungan kerjanya ke proyek tol Balikpapan-Samarinda, Kamis.

Presiden Jokowi mengakui persoalan pembebasan lahan kini menjadi satu penghambat utama penyelesaian pekerjaan proyek.

Namun, dengan koordinasi dan komunikasi yang baik, menurut Presiden, banyak masalah pembangunan yang terselesaikan dengan cepat.

Presiden beserta rombongan mendatangi titik awal proyek tol tersebut di kilometer 13 Jalan Soekarno-Hatta, Karang Joang, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menerima laporan sejumlah kesulitan yang dialami proyek tersebut.

"Untuk itulah saya sering turun ke lapangan. Untuk melihat kemajuan pekerjaan dan mengetahui masalah yang terjadi," jelas Presiden.

Menurut Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, proyek tl Balikpapan-Samarinda sudah dimulai sejak 2010, namun selalu terhambat pada pembebasan lahan. Selain lahan masyarakat, termasuk juga ada lahan milik TNI dan sebagian kawasan hutan.

"Untuk lahan milik TNI, kami tukar guling lengkap dengan bangunannya, Pak Presiden," lapor Gubernur.

Atas perintah Presiden, pembangunan dimulai kembali pada November 2015 dan diproyeksikan selesai pada 2018. Nilai proyek seluruhnya mencapai Rp13,112 triliun.

Saat ini sudah terbangun jalan beton sepanjang 7,6 kilometer dengan lebar 20 meter. Jalan bebas hambatan Balikpapan-Samarinda ini akan membentang sepanjang 99,02 km.

"Pembebasan lahannya sudah 85 persen. Kalau lahan sudah dibebaskan, proyek akan maju dengan cepat. Ini akan jadi jalan tol pertama di Kalimantan," kata Presiden.

Setelah mengunjungi proyek jalan tol, Presiden Jokowi dan rombongan bergerak ke proyek Bendungan dan Waduk Teritip di Kelurahan Teritip, Balikpapan Timur, lebih kurang 1 jam perjalanan dari proyek tol yang ada di Balikpapan Utara.

Dalam kunjungan dan mendengar penjelasan dari Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Presiden Jokowi mengapresiasi cara Pemkot Balikpapan mendanai proyek tersebut.

"Waduk ini memang dibangun dari APBN dan APBD. Dari APBD Rp86 miliar dan APBN Rp370 miliar. Dengan duet seperti ini pembangunan bisa cepet selesai," kata Presiden Jokowi.

Pembebasan lahan untuk proyek Waduk Teritip, menurut Wali Kota Rizal Effendi, akan selesai akhir April mendatang.

Presiden Jokowi meminta waduk Teritip sudah selesai sebelum musim hujan tahun 2016 ini dimulai pada September nanti.

"Biar bisa segera jadi penampung air baku untuk PDAM," kata Presiden.

(T.KR-NVA/D010)

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016