Berlin (ANTARA News) - Polisi Jerman menahan dua orang yang disangka ada kaitannya dengan para pelaku bom bunuh diri di Brussels yang menewaskan 31 orang Selasa lalu, lapor surat kabar Jerman Der Spiegel mengutip sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya, Jumat.

Koran itu mengatakan salah satu dari kedua pria yang ditangkap Rabu lalu dekat Frankfurt itu menerima dua pesan telepon mobile beberapa saat sebelum bom bunuh diri yang juga melibatkan Khalid El Bakraoui yang disebut polisi Belgia telah meledakkan dirinya sendiri di stasiun metro Brussels.

Kementerian dalam negeri Jerman menolak memberi komentar atas laporan Spiegel ini.

Pemboman stasiun metro dan bandara Brussels itu adalah serangan terburuk dalam sejarah Belgia.

Der Spiegel melaporkan bahwa pesan-pesan itu termasuk kata "fin", atau kata dalam Bahasa Prancis yang berarti "akhir/tamat", dan diterima tiga menit sebelum ledakan di stasiun metro Maelbeek di Brussels, dekat markas besar Uni Eropa.

Serangan yang diakui dilakukan ISIS itu meningkatkan kekhawatiran mengenai keamanan lintas perbatasan yang membuat militan kelahiran Eropa menghindari penangkapan saat mereka merancang serangan.

Kepala kepolisian Jerman Holger Muench mengatakan ISIS berusaha melancarkan serangan spektakuler karena mereka tengah terdesak di Suriah dan Irak.

Oleh karena itu serangan a la Brussels di Jerman dan di tempat lain di Eropa kemungkinan besar terjadi, kata Holger Muench. "Serangan berikutnya tidak bisa dikesampingkan," kata dia seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016