Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak akan memimpin Misi Dagang ke Timur Tengah pada 27 Maret hingga 1 April 2016 ini. 

Dua negara yang menjadi targetnya adalah Kuwait dan Oman. 

"Kami akan fokuskan pada lima sektor, yaitu sektor perdagangan, energi, investasi, perbankan, dan ketenagakerjaan profesional," tegas Dirjen Nus, dalam siaran persnya, Sabtu.

Negara-negara Timur Tengah menjadi pilihan untuk menggenjot ekspor nasional bukan tanpa alasan.

"Dalam kondisi perekonomian Eropa Barat dan Amerika Serikat yang belum sepenuhnya pulih, Timur Tengah merupakan pasar potensial bagi produk ekspor Indonesia di tengah kelesuan ekonomi global saat ini," ujar Nus.

Nus mengatakan bahwa pemilihan Kuwait dan Oman sebagai negara tujuan misi dagang karena kedua negara itu memiliki potensi yang besar di kawasan Timur Tengah. Posisi strategis keduanya di kawasan tersebut memungkinkan untuk menjadihubungan perdagangan bagi Indonesia dan negara- negara di sekitarnya. Di samping itu, rendahnya harga minyak dunia menyebabkan kedua negara tersebut mulai mengembangkan sektor industri lainnya.

"Saat ini negara-negara Timur Tengah sedang aktif dan giat melakukan pembangunan nasional dengan meningkatkan fasilitas infrastruktur, transportasi, dan logistik di antara negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC)," tutur Nus.

Misi Dagang terpadu kali ini merupakan lanjutan dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab pada 11-15 September 2015 lalu. Kegiatan tersebut akan diisi rangkaian agenda berupa Business Forum, Business Matching (B2B), dan Pertemuan Bilateral.

Pada business forum, delegasi Indonesia akan menyampaikan potensi dan peluang kerja sama Indonesia dengan Kuwait dan Oman di berbagai sektor, utamanya perdagangan, energi, investasi, perbankan dan tenaga kerja profesional. Sedangkan pada business matching, pelaku usaha Indonesia berkesempatan untuk bertemu dengan mitranya dari Kuwait dan Oman. Khusus untuk business matching di Oman,Standard Chartered Bank Oman turut berpartispasi dengan mengundang mitra bisnisnya.

Sementara, pertemuan bilateral dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan kerja sama dan akses pasar antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kuwait dan Oman (G to G) di sektor perekonomian.

Rangkaian Misi Dagang ini akan akan diikuti oleh 14 pelaku usaha Indonesia, yang terdiri dari 10 pelaku usaha ekspor, 3 Perusahaan Penempatan TKI Swasta (PPTKIS), serta PT. Pupuk Indonesia. Produk-produk yang akan diperkenalkan dan ditawarkan eksportir Indonesia kepada calon mitranya antara lain sprei linen untuk hotel dan rumah sakit, ikan tuna dan makarel, kertas dan produk kertas. 

Selain itu, terdapat juga aksesoris kamar mandi, dekorasi yang terbuat dari kerang, alat tulis, detergen, sabun, pelembut, pewangi, mutiara, obat-obatan, peralatan listrik, dan pupuk.

Kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi terkini tentang berbagai kebijakan Pemerintah Indonesia dalam rangka menarik investor dan informasi detail tentang iklim usaha yang kondusif.

Kegiatan Misi Dagang ini bekerja sama dengan KBRI Kuwait dan KBRI Oman dan didukung oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian ESDM, Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Bank Indonesia, serta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

 Pertumbuhan Positif

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Kuwait pada periode tahun 2011-2015 memperlihatkan pertumbuhan positif sebesar 6,81%. Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Kuwait pada tahun 2015 tercatat sebesar USD 146,2 juta. Sementara impor nonmigas Indonesia dari Kuwait pada periode yang sama tercatat sebesar USD 234,67 juta.

Produk ekspor utama Indonesia ke Kuwait pada tahun 2015 adalah kendaraan bermotor, kayu lapis, bubur kayu, besi lembaran, kertas dan produk kertas, serat kapas, arang kayu, tekstil dan produk tekstil, pisang, dan ban.

Sementara, neraca perdagangan nonmigas Indonesia-Oman tahun 2015 masih memperlihatkan surplus untuk Indonesia sebesar USD 97,55 juta. Ekspor produk nonmigas Indonesia-Oman pada tahun 2015 mencapai USD 211,62 juta. Sedangkan nilai impor produk nonmigas Indonesia dari Oman pada periode yang sama mencapai USD 114,06 juta.

Produk ekspor nonmigas Indonesia ke Oman pada tahun 2015 adalah minyak sawit dan turunannya, kendaraan bermotor, kayu lapis, kertas dan produk kertas, peralatan elektronik, produk kimia organik, ban, pipa besi, minuman non alkohol, serta produk perikanan.

 

Pewarta: Monalisa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016