Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyatakan pencadangan Bahan Bakar Minyak (BBM) di luar negeri adalah keharusan.

"Kita simpan BBM di luar negeri karena kita harus memupuk cadangan dan opsi penyimpanan di luar negeri harus dilakukan saat ini," kata Sudirman di Jakarta, Senin.

Penyimpanan BBM di luar negeri dilakukan karena Indonesia belum memiliki sarana penyimpanan yang memadai dan kebutuhan untuk melakukan pemenuhan cadangan adalah sangat tepat jika dilakukan sekarang ketika harga minyak yang masih rendah.

"Jika punya uang, baiknya beli sekarang, namun saat ini kita juga tidak punya cukup sarana penyimpanan, jadi jalan keluarnya, waktu kita beli sementara kita titipkan di penjual, sama seperti pembeli yang lain," ujar Sudirman.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, cadangan BBM Indonesia tergolong sedikit, hanya sekitar 18-22 hari, ini membuat ketahanan energi Indonesia rawan.

Sebagai perbandingan, Singapura saja mempunyai cadangan BBM sampai 90 hari, Tiongkok menimbun cadangan BBM hingga 90 hari, dan Amerika Serikat bahkan punya cadangan untuk 260 hari.

Sudirman mengakui belum menentukan kriteria negara yang menjadi tempat penyimpanan cadangan BBM Indonesia dan belum ada pembicaraan serius dengan negara mana pun untuk soal ini.

"Belum tahu, tergantung diskusi nanti. Masih jauh, belum sampai pada isu teknis," tutup Sudirman.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016