Hingga kini kita masih kesulitan mencari orang Papua yang memiliki kemampuan untuk memimpin PT.Freeport."
Jayapura (ANTARA News) - Menkopolhukan Luhut Pandjaitan meminta Gubernur Papua segera menyiapkan sumber daya manusia yang handal agar nantinya dapat memimpin PT.Freeport.

Hingga kini belum ada tenaga ahli asli Papua yang bisa duduk sebagai pimpinan di PT. Freeport, aku Luhut Pandjaitan di Jayapura, Senin malam.

Dikatakan, pemerintah sedang membuat program beasiswa khusus untuk jurusan sains atau tehnologi dan bukan politik karena saat ini yang berpolitik sudah banyak.

Bila tidak segera dilakukan maka akan sulit bagi Papua untuk menjadi tuan dinegerinya sendiri karena ketiadaan sdm yang dapat menduduki jabatan tertentu.

Padahal selain PT. Freeport juga ada perusahaan besar lainnya yang beroperasi seperti BP Tangguh di Papua Barat.

"Hingga kini kita masih kesulitan mencari orang Papua yang memiliki kemampuan untuk memimpin PT.Freeport," kata Luhut Pandjaitan.

Menkopolhukam yang berkunjung ke Jayapura hingga Rabu (30/3) itu juga prihatin tentang laporan Gubernur Papua Lukas Enembe yang menyatakan 25 persen rakyat Papua yang meninggal itu akibat menegak minuman keras.

Karena itu diharapkan dapat segera ditangani termasuk bahaya narkotika dan aids yang makin banyak di Papua.

Untuk pengidap AIDS, Papua berada urutan kedua terbanyak di Indonesia setelah Papua Barat dan jumlah tersebut akan makin meningkat bila tidak segera ditangani, harap Menkopolhukam Luhut Pandjaitan.

Menkopolhukam yang didampingi Mendagri dan Kepala BIN, Selasa (29/3) dijadwalkan melakukan peletakan batu pembangunan pos batas lintas negara (PLBN) Skouw yang berada diperbatasan RI-Papua Nugini.

Sejak Maroef Sjamsoeddin mengundurkan diri awal Januari 2016, jabatan presiden direktur PT.Freeport masih kosong.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016