Sydney, Australia (ANTARA News) - Penemuan puing diduga sisa pesawat yang ditemukan di Mozambique bulan ini yang kemungkinan besar berasal dari pesawat hilang Malaysia Airlines MH370 telah semakin meningkatkan adrenalin publik untuk menyingkapkan salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan.

MH370 hilang selagi menerbangi rute Kuala Lumpur - Beijing sehingga menciptakan salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan.

"Jika tim pencari tidak menemukan pesawat itu di wilayah di mana mereka tengah mencarinya, mereka dan yang lainnya perlu terus mencermatinya," kata petualang AS Blaine Alan Gibson yang menemukan salah satu potongan baru puing diduga pesawat bulan ini atas dasar sistem pencariannya sendiri.

"Mereka harus mengungkapkan misteri ini. Kita tidak boleh menyerah begitu area pencarian yang saat ini ada telah ditelusuri," kata Gibson kepada Reuters via telepon setelah Australia menyatakan apa yang ditemukannya itu kemungkinan besar berasal dari MH370.

Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan pantai Afrika Selatan dan Mozambique mesti disisir. Malaysia juga akan mengirimkan tim untuk itu.

"Saat ini kami menantikan persetujuan dari pihak berwenang Afrika Selatan," kata Liow. "Pencarian di pantai akan dilakukan oleh sebuah tim dari Malaysia dan fokus di sekitar Afrika Selatan dan Mozambique."

Kendati begitu Liow menganggap lokasi pencarian bawah laut tidak perlu diubah.

Puing yang ditemukan Gibson adalah sebuag bongkahan berwarna putih sepanjang satu meter yang di atasnya tertera tulisan "No Step".

Puing itu tiba di Australia pekan ini untuk diteliti, bersama dengan potongan lain yang ditemukan di Mozambique setelah itu.

"Saya tidak bisa menggunakan kata bahagia untuk menggambarkan yang saya rasakan, karena itu berarti pesawat itu memang jatuh (menabrak samudera), dan pesawat itu jatuh dengan tabrakan hebat," kata Gibson.

"Saya memilih kata 'semoga'," sambung dia seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016