Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai "3 in 1" tidak efektif dalam mengendalikan lalu lintas yang macet di ibu kota Jakarta sehingga lembaga ini sependapat dengan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama untuk menghapus sistem itu.

"'3 in 1' gagal mengatasi kemacetan di Jakarta," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (29/3).

YLKI sepakat dengen wacana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama untuk menghapus "3 in 1" karena jalur Sudirman hingga Thamrin tetap macet meski "3 in 1" diterapkan pada jam tertentu.

"Sudirman-Thamrin tetap macet dan memindahkan kemacetan di ruas yang lain," kata dia. "Apalagi kebijakan '3 in 1' mudah diakali."

YLKI mendesak Ahok segera mengimplementasikan electronic pricing road (ERP) atau jalan berbayar, karena jauh lebih efektif untuk mengatasi kemacetan di ibu kota.

Ia berpendapat secara teknis, ERP dapat mengurangi kemacetan hingga 40 persen di ruas jalan yang diberlakukan sistem itu.

Tetapi, YLKI melihat ERP harus didukung oleh kesiapan sistem transportasi publik yang baik.


Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016