Serpong, Tangerang Selatan (ANTARA News) - Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) mulai membangun fasilitas teknologi pengawetan dan sterilisasi Iradiator Gamma Serbaguna berkapasitas dua mega currie (2 MCi) di Kawasan Puspiptek Serpong.

"Fasilitas iradiator gamma ini akan dibangun dalam waktu dua tahun. Harapannya awal 2018 sudah dapat digunakan," kata Kepala Batan Djarot S Wisnubroto dalam groundbreaking pembangunan Iradiator Gamma Serbaguna di Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Selasa.

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembangunan iradiator gamma ini, menurut Djarot, sudah mencapai 80 persen. Sedangkan 20 persen merupakan radio aktif yang diimpor dari Hongaria.

"Kita belum punya reaktor nuklir yang bisa menghasilkan cobalt-60 (co-60) yang digunakan untuk proses iradiasi gamma ini, karena itu kita kerja sama dengan Izotop-Hongaria," ujar Djarot.

Pembangunan fasilitas Iradiator Gamma Serbaguna di Serpong ini, ia mengatakan menggunakan dana APBN sebesar Rp96 miliar. Dana sebesar Rp6 miliar dipergunakan untuk pembuatan desain, sedangkan sisanya digunakan untuk membangun iradiator hingga nanti beroperasi.

Sebelumnya BATAN telah memiliki fasilitas Iradiator Gamma di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, namun dengan kapasitas 100 kali lebih kecil dari yang akan dibangun di Kawasan Puspiptek Serpong.

Namun dengan semakin meningkatnya permintaan untuk pengawetan makanan hingga obat-obatan herbal oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) maka kapasitas Iradiator Gamma di Pasar Minggu tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan.

Karena itu, Djarot mengatakan fasilitas Iradiator Gamma Serbaguna yang bersifat multi fungsi yang dibangun di Serpong ini mampu melayani proses iradiasi hingga 123 meter kubik per hari. Teknologi pengawetan dan sterilisasi ini menggunakan radiasi aman untuk makanan, obat-obatan, bahan herbal, kosmetik, hingga alat kesehatan.

Hadir dalam groundbreaking fasilitas Iradiator Gamma Serbaguna Batan di Serpong adalah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, Wali kota Tangerang Selatan, dan Sekretaris Pertama Duta Besar Hongaria untuk Indonesia.

Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan sinar iradiasi gamma ini sudah terbukti memberi nilai tambah pada produk pangan dan aman digunakan di dunia kesehatan.

Maka ia berharap Batan juga dapat mulai menghitung return value dari pembangunan Iradiator Gamma Serbaguna tersebut. Selain itu, para peneliti harus sudah mulai giat berinovasi sambil menunggu fasilitas Iradiator Gamma ini sudah mulai beroperasi. 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016