Pengeringan dan penggilingan adalah salah satu mata rantai dalam rantai pasok beras dari petani ke konsumen. Dalam rapat koordinasi Menteri Koordinator Ekonomi sudah dibicarakan untuk mendukung investasi Bulog di pengeringan gabah dan upaya Kemendag
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengefisiensi rantai pasok beras dengan fokus membenahi sektor pengeringan gabah dan penggilingan beras untuk meningkatkan harga gabah di tingkat petani dan menurunkan harga di tingkat konsumen.

"Pengeringan dan penggilingan adalah salah satu mata rantai dalam rantai pasok beras dari petani ke konsumen. Dalam rapat koordinasi Menteri Koordinator Ekonomi sudah dibicarakan untuk mendukung investasi Bulog di pengeringan gabah dan upaya Kemendag mengefisiensi sektor penggilingan," kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong, di Jakarta, kemarin.

Menteri Thomas mengatakan, harga gabah di tingkat petani saat ini masih cukup rendah sementara harga beras pada tingkat konsumen terbilang tinggi. Rendahnya harga di tingkat petani tersebut salah satu faktor yang mempengaruhi adalah tingkat pengeringan gabah yang masih kurang baik.

"Menurut saya, kita harus lebih banyak investasi pengering supaya bisa menyerap gabah dari petani tanpa kadar air yang menjadi persoalan atau mengurangi tantangan kadar air gabah petani," katanya.

Kemudian,di Indonesia terdapat kurang lebih sebanyak 183.000 penggilingan yang tersebar di seluruh wilayah. Namun, dia menengarai penggilingan tersebut merupakan penggilingan dengan skala kecil dan menggunakan mesin yang tidak efisien.

"Penggilingan cenderung kecil-kecil dan menggunakan mesin yang sudah tua, operasionalnya tidak efisien. Satu hal yang saya lagi pikirkan adalah konsolidasi sektor penggilingan beras itu sulit dihindari. Mungkin daripada 183.000 penggiling, kita cuman butuh setengahnya yang lebih efisien," kata Thomas.


Keuntungan bertambah

Dengan efisiensi di sektor penggilingan,nantinya margin keuntungan yang diambil oleh masing-masing pelaku usaha akan lebih mengecil, namun keuntungan bisa bertambah karena perputaran dan akselerasi meningkat. Sementara diharapkan di tingkat petani harga gabah mampu terdongkrak.

Thomas menjelaskan, nantinya jika rencana pemerintah tersebut berjalan maka Perum Bulog diharapkan menjadi pemilik alat-alat pengering gabah tersebut. Sementara untuk penggilingan akan dilimpahkan ke sektor swasta.

Jika nantinya pembenahan di awal rantai pasok beras tersebut sudah terselesaikan, maka langkah selanjutnya adalah membangun gudang-gudang yang mampu menampung beras dengan kualitas yang baik dan tahan lama.

"Tidak ada gunanya juga jika kita bangun gudang namun berasnya basah, gabahnya basah atau barangnya tidak ada. Jadi kita mulai dengan pengering dan penggilingan terlebih dahulu supaya produknya bagus dan ada. Kemudian baru kita bicara soal gudang," kata Thomas.

Dengan kondisi beras yang sudah dikeringkan dan digiling dengan baik, nantinya akan lebih bisa tahan lama dan dapat digudangkan untuk mengurangi bergejolaknya/volatilitas harga karena saat terjadi kekurangan pasokan, masih ada stok yang cukup berlimpah.

"Dimulai dengan pengeringan, penggilingan, kemudian pergudangan. Setelah itu, berlanjut ke informasi stok ada dimana dan dengan biaya produksi berapa," ujar Mendag Thomas.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016