Jakarta (ANTARA News) - Dua atlet bulu tangkis tunggal putra Indonesia Tommy Sugiarto dan Sony Dwi Kuncoro melangkah ke putaran kedua turnamen India Terbuka 2016 setelah menang pada pertandingan pertama di New Delhi, India, Rabu.

Tommy sebagai pemain unggulan delapan dan Sony yang harus mengawali pertandingan dari babak kualifikasi, seperti tercantum dalam situs tournamentsoftware.com yang dipantau di Jakarta, Rabu, memenangkan pertandingan atas wakil Korea Selatan dan India.

Tommy menyingkirkan Lee Dong Keun dalam tiga game dengan skor 21-18, 18-21, 21-18 selama 78 menit permainan.

"Kondisi melawan Lee di sini berbeda dibandingkan di Malaysia dengan shuttlecock lambat. Shuttlecock dalam turnamen ini lebih cepat dan diperkuat hembusan angin di lapangan," kata Tommy seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam situs resmi mereka.

Tommy mengaku kehilangan fokus bermain pada game kedua saat kedudukan 7-7. Atlet yang menempati peringkat sembilan dunia itu pun berusaha merebut kemenangan pada game ketiga.

Namun, upaya Tommy merebut game ketiga tidak mudah saat tertinggal 3-9 dan 7-13 dari Lee. Dengan perlahan mendekati satu per satu poin lawan, Tommy menyamakan kedudukan 16-16 dan menang 21-18.

Pada pertandingan putaran kedua, Tommy masih menunggu pemenang antara Tanongsak Saensomboonsuk dengan H. S. Prannoy.

Sementara, atlet senior tunggal putra Indonesia Sony menang atas wakil tuan rumah B. Sai Praneeth 22-20, 21-13 dalam putaran pertama turnamen berhadiah total 300 ribu dolar AS itu.

Berbeda dengan Tommy, Sony harus mengawali turnamen dari babak kualifikasi dan mengalahkan dua pemain India yaitu Subhankar Dey dengan skor 21-9, 21-19 dan Anand Pawar 21-12, 18-21, 21-15.

Meskipun lolos pada putaran pertama, Sony akan menghadapi pertarungan ketat pada laga kedua saat menghadapi tunggal putra Denmark Viktor Axelsen yang merupakan pemain unggulan lima.

India Terbuka 2016 merupakan merupakan penampilan kedua Sony pada turnamen tingkat superseries setelah mengikuti Indonesia Terbuka pada 2015.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016