Penangkapan Sanusi jelas berdampak sangat besar. Gerindra sudah kalah sebelum bertanding."
Jakarta (ANTARA News) - Peneliti PARA Syndicate, Toto Sugiarto, menilai operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap Ketua Komisi D DPRD DKI yang juga kader Partai Gerindra, Sanusi, berdampak besar terhadap partai tersebut khususnya dalam kontestasi jelang Pilkada DKI 2017.

"Penangkapan Sanusi jelas berdampak sangat besar. Gerindra sudah kalah sebelum bertanding," kata Toto dalam diskusi "Pilkada DKI: Mencari Alternatif Selain Ahok" di Jakarta, Jumat.

Sanusi, yang ditangkap oleh KPK pada Kamis (31/3) malam namun hingga saat ini belum ditetapkan berstatus tersangka itu, sebelumnya merupakan satu dari delapan nama yang sudah masuk sebagai bakal calon Gubernur DKI dari Gerindra, selain pengusaha Sandiaga Uno, Anggota DPR RI Biem Benyamin, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Mohamad Taufik, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekda DKI Saefullah dan Mantan Menteri Pertahanan Sjafrie Samsoedin.

Menurut Toto, dengan penangkapan Sanusi, Gerindra menghadapi tugas yang kian berat dalam keikutsertaan mereka di Pilkada DKI 2017 mendatang, sebab bukan hanya perlu mencari sosok yang sepadan untuk menghadapi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang bakal maju lewat jalur perseorangan tetapi juga menghapuskan citra tidak bersih dari partai berlambang kepala Burung Garuda tersebut, Hal senada juga diutarakan Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti, yang hadir sebagai salah satu pembicara di diskusi tersebut.

"Dengan asumsi kasus ini bergulir sekurang-kurangnya hingga tiga bulan ke depan, maka Gerindra harus menggencarkan betul kampanye untuk menghindarkan citra koruptor dari partai mereka," kata Ray.

Lebih lanjut lagi Ray menuturkan apabila kasus yang menyangkut Sanusi bergulir hingga enam bulan lamanya, bukan tidak mungkin Gerindra tidak ambil bagian dalam Pilkada DKI karena risiko ditinggalkan partai-partai koalisi.

"Sebab biar bagaimanapun citra buruk itu bukan tidak mungkin akan dirasakan oleh partai yang berkoalisi dengan Gerindra, dan mereka tentu tidak mau terdampak, sehingga bukan tidak mungkin malah berbelok arah," kata Ray.

Gerindra saat ini memiliki 15 kursi di DPRD DKI sehingga mereka membutuhkan koalisi dengan parpol lain untuk memenuhi syarat 22 kursi demi mengusung calon gubernur di Pilkada DKI 2017.

Diketahui seturut keterangan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, bahwa Sanusi telah dipecat sebagai kader partai tersebut menyusul informasi OTT oleh KPK.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016