... dia dan beberapa pemberontak lainnya memuntahkan peluru pada saat pilot dan navigatornya terjun untuk pendaratan...
Istanbul (ANTARA News) - Seorang pria yang dituduh membunuh seorang pilot berkebangsaan Rusia yang pesawatnya ditembak jatuh jet Turki, di dekat perbatasan Suriah, November tahun lalu, ditahan atas peristiwa yang tidak terkait kasus itu, demikian laporan Kantor Berita Turki, Dogan, Jumat.

Pihak berwenang menahan Alparslan Celik, seorang pemberontak yang bergabung dengan barikade Turkmen yang didukung Turki menentang pasukan pemerintah di Suriah utara, di Aegean, kota pesisir di Izmir, Kamis (31/3) lalu, bersama 13 orang yang lain.

Penangkapan ini langkah maju dalam melonggarkan ketegangan hubungan Turki dengan Rusia yang menuntut penangkapan Celik setelah dia memublikasikan pengakuannya bahwa dia bersama kelompok pemberontak yang menembak pilot Rusia saat parasutnya keluar dari pesawatnya yang terkena serangan.

Moskow menyatakan, jatuhnya pesawat itu merupakan provokasi yang direncanakan sebelumnya dan dibalasnya dengan sanksi ekonomi, juga mendesak pihak berwenang Turki untuk mengadili Celik dan koleganya atas kasus pembunuhan pilot tersebut.

Namun Dogan mengutip sumber dari polisi yang mengatakan, mereka tidak memiliki informasi tentang pengakuan Celik yang membunuh pilot Rusia itu dan penangkapannya berkaitan dengan kasus hukum sebelumnya --yang kantor berita itu tidak mengetahui secara spesifik kasus tersebut-- atas dasar yang seharusnya dia menjalani hukuman penjara selama 30 bulan.

Pihak Kepolisian Izmir, Turki, belum memberikan informasi yang jelas atas penahanan Celik tersebut.

Kantor berita itu melaporkan bahwa dia ditanya seorang jaksa tentang perannya yang didua membunuh pilot Rusia. Namun pengacaranya berargumentasi, pertanyaan jaksa itu tidak relevan karena tidak ada kaitannya dengan alasan penangkapannya.

Menurut pengacaranya, Celik dan anggota kelompok pemberontak ditahan setelah polisi memanggilnya karena mereka membawa senjata.

Upaya yang dilakukan Kantor Berita Reuters, Jumat, untuk mendapatkan tanggapan dari pejabat pemerintah tidak membawa hasil.

Berbicara kepada sejumlah wartawan di dekat Desa Yamadi, Suriah, pada 24 November 2016, pada hari pesawat Rusia ditembak jatuh, Celik menyatakan, dia dan beberapa pemberontak lainnya memuntahkan peluru pada saat pilot dan navigatornya terjun untuk pendaratan.

Pemerintah Turki menyatakan bahwa penembakan jatuh jet tempur Rusia itu karena melintas di wilayah udaranya setelah berulang kali mengabaikan peringatan.

Rusia menganggap jet tempurnya terbang di wilayah udara Suriah dan penyerangan tersebut tidak beralasan.

Rusia juga mengatakan operasi militernya adalah untuk menyerang markas kelompok garis keras ISIS di Suriah.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016