Kota Ambon (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalukan tiga hal untuk mengantisipasi perubahan di tingkat global yakni deregulasi, percepatan pembangunan infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM).

"Untuk mengantisipasi sesuatu, pembenahan di semua sektor harus kita lakukan, ada tiga hal sekarang ini yang terus kita perbaiki yakni deregulasi, percepatan pembangunan infrastruktur, dan SDM," kata Presiden Jokowi saat meresmikan Jembatan Merah Putih di Kota Ambon, Senin.

Ia mengatakan perubahan global sekarang ini berjalan sangat cepat.

Presiden mencontohkan tahun lalu ketika terjadi krisis Yunani, Indonesia baru menyiapkan antisipasi namun segera terjadi perlambatan ekonomi Tiongkok dengan depresiasi mata uang Yuan.

"Ada lagi hentakan angin keras karena kenaikan suku bunga The Fed di Amerika Serikat," katanya.

Pemerintah, kata dia, saat ini melakukan deregulasi di tingkat pusat maupun daerah.

Sebab menurut dia, Indonesia sebagai negara yang besar memang memerlukan payung hukum tetapi yang mendorong perekonomian bergerak semakin cepat.

"Tapi ingat bahwa regulasi itu seharusnya mempercepat kita bertindak kalau ada sesuatu bukan seperti sekarang ini," katanya.

Presiden mencontohkan saat ini Indonesia memiliki 42.000 regulasi dengan Perda bermasalah lebih dari 3.000.

Hal itu artinya bahwa kecepatan bergerak dan memutuskan justru terhambat oleh aturan yang dibuat sendiri.

"Kalau membuat aturan yang berul-betul mendorong masyarakat dalam bergerak bukan justru menjerat dan menghambat," katanya.

Menurut dia, paket deregulasi yang ada sekarang ini bertujuan untuk menghilangkan hal itu.

Presiden juga fokus terhadap kompetisi sehingga berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur.

"Di manapun di negara manapun kalau infrastruktur jelek tidak akan investasi visa masuk dan berkembang baik di daerah maupun di pusat. Itu menjadi prasyarat," kata Presiden.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya pembangunan SDM agar Indonesia bisa memenangkan kompetisi di tingkat global.

Presiden mencontohkan dalam proyek pembangunan Blok Masela di Maluku misalnya, SDM di Maluku harus mengambil bagian dan bukan sekadar menjadi penonton.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016