Palembang (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menyatakan daerahnya bertekad tidak akan ada lagi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang menimbulkan kabut asap pada tahun 2016 ini, karena tidak mau dicaci maki akibat merugikan banyak pihak.

"Kita bertekad tidak ada asap, tidak ada kebakaran hutan dan lahan tahun ini," kata Alex di hadapan pimpinan dan anggota DPRD Sumatera Selatan di Palembang, Senin.

Menurut dia, selama empat bulan tahun 2015 Sumsel dilanda kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan asap luar biasa dan menganggu provinsi tetangga, bahkan juga negara sehabat dan negara-negara tetangga.

"Kita sempat dicaci maki, dan bahkan kita hendak dituntut, karena merugikan banyak pihak," katanya.

Ia menyatakan, tentu masih ingat bahwa Malaysia, Singapura, dan Australia yang membantu secara langsung pesawat-pesawat pembom air (water boom), sedangkan Jepang dan lainnya membantu peralatan dan sebagainya.

Kemudian 3.000 prajurit TNI bahu membahu bersama ribuan sukarelawan tagana dan barisan pemadam memadamkan api di daerah ini, ujarnya.

Kebakaran hutan dan lahan itu dapat dipadamkan karena terbantu hujan sehingga mendapat hikmah dari kejadian itu, meski Sumsel menjadi terkenal penghasil asap.

Namun, hikmahnya Sumsel mendapat banyak bantuan dari pemerintah pusat atau paling tidak dua helikopter baru dengan segala macam bantuan, katanya.

Ia mengatakan, walaupun pada tahun 2015 luar biasa berat dalam menghadapi bencana kebakaran, tetapi Sumsel tetap surplus beras dan bisa memenuhi target.

"Sumsel ditargetkan surplus beras 500 ribu ton, namun tercapai 600 ribu ton, jadi kita di sektor pertanian masih bisa melampui target yang diberikan oleh pemerintah pusat," katanya.

Pewarta: Susilawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016