Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mendorong kerajinan perca yang bernilai tambah dengan mendukung pelatihan perca oleh Dekranas dan diikuti Dharma Wanita Kemenperin.

"Sisa-sisa perca kalau dibiarkan akan jadi onggokan sampah. Nah, sekarang ibu-ibu bisa memanfaatkan perca-perca itu di rumah," kata Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah kepada Antaranews di Jakarta, Selasa.

Pelatihan tersebut, lanjut Euis, menindaklanjuti pemberian dua buah mesin jahit yang diberikan Istri Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk digunakan agar menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat.

Dengan menguasai kerajinan perca, para ibu rumah tangga bisa mengembangkannya menjadi produk-produk bernilai tambah, yang bisa mendatangkan pendapatan bagi ekonomi keluarga.

Beberapa produk perca seperti selimut, sarung bantal, keset, tas, tempat tisu dan berbagai macam produk kerajinan bisa dihasilkan dari sisa-sisa kain tekstil tersebut.

"Ibu-ibu jadi bisa mengurangi biaya belanja untuk membeli selimut, sarung bantal dan kebutuhan lain di rumah yang bisa dilakukan dengan kain perca," kata Euis.

Melalui pelatihan ini, Euis berharap para peserta akan menularkan keahlian mereka kepada masyarakat umum, sehingga bisa dirasakan lebih luas manfaatnya.

Kedepannya, Ia bermimpi akan tercipta satu masyarakat perca, yang bersama-sama memanfaatkan bahan yang tidak terpakai dan saling bertukar informasi.

"Bahkan nanti kalau memungkinkan akan mai buat asosiasinya, mengingat sudah banyak perajin perca yang ikut pameran dan menampilkan karya-karyanya," tandas Euis.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016