Jakarta (ANTARA News) - Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) terus melakukan pengecekan kondisi atlet Indonesia yang diproyeksikan memperkuat kontingen "Merah Putih" pada beberapa kejuaraan internasional terjadwal.

Tes tahap pertama yaitu tes lapangan yang dilakukan oleh Satlak Prima dan bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini dilakukan di kompleks olahraga kampus tersebut di Rawamangun, Jakarta, sejak Selasa (5/4).

"Hingga hari kedua ini, tes lapangan tetap sesuai dengan jadwal. Ada atlet dari sembilan cabang olahraga yang akan dites diantaranya angkat besi, tenis, atletik, loncat indah dan layar," kata Humas Satlak Prima, Firmansyah Gindo di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, tes lapangan bagi atlet yang diantaranya diproyeksikan untuk SEA Games 2017 hingga Asian Games 2018 memang menjadi program utama Satlak Prima. Hal ini untuk mengetahui secara langsung kondisi atlet dan hasil dari tes akan dijadikan untuk acuan pelatihan performa tinggi.

Meski sudah terjadwal, kata dia, ada peluang terjadi penjadwalan ulang terutama cabang olahraga bulu tangkis. Sesuai dengan jadwal, tes lapangan bagi salah satu cabang olahraga unggulan ini akan dilakukan Jumat (8/4).

"Saat ini masih dalam pembicaraan, namun belum ada keputusan secara resmi," kata pria yang juga seorang wartawan senior olahraga itu.

Opsi penjadwalan ulang tes kesehatan bagi atlet bulu tangkis ini muncul setelah atlet yang ada turun pada kejuaraan di Malaysia mulai Selasa (5/4). Sedikitnya ada 30 atlet yang bersaing pada kejuaraan Super Series Premier (SSP) itu.

Sebelumnya, Direktur Performa Tinggi Satlak Prima, Octavianus Matakupan mengatakan, kondisi atlet yang telah menjalani tes kesehatan dalam kondisi bagus. Pihaknya berharap dengan tes yang dilakukan akan mendapatkan data base kondisi atlet Indonesia.

"Satlak Prima itu mengedepankan High Performance Operational Programme (HIpop). Jadi, program latihan atlet disusun berdasarkan data-data atlet. Tujuannya agar program latihan terarah dan bisa mencapai prestasi puncak," katanya.

Satlak Prima dibawah pimpinan Achmad Soetjipto memang getol untuk menggunakan pembinaan performa tinggi bagi atlet Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kejayaan olahraga Indonesia yang saat ini belum maksimal.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016