Jakarta (ANTARA News) - Atlet bulu tangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menundukkan pasangan juniornya sesama pasangan pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) demi melangkah ke putaran perempat final Malaysia Terbuka 2016.

"Permainan mereka bagus. Tapi, kami lebih siap dan mengantisipasi serangan-serangan mereka. Kemenangan di India menambah kepercayaan diri mereka," ujar Hendra selepas pertandingan di Stadion Malawati, Shah Alam, Malaysia, Kamis malam, seperti dikutip situs resmi PBSI yang dipantau Antara di Jakarta.

Hendra/Ahsan menang atas pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dalam laga cepat putaran kedua yang berlangsung 26 menit dengan skor 21-14, 21-19.

Kemenangan itu menjadi kemenangan kedua Hendra/Ahsan atas Marcus/Kevin dalam tiga kali pertemuan mereka. Pada Indonesia Terbuka 2015, Hendra/Ahsan menang dalam dua game atas Marcus/Kevin. Sedangkan pada Taiwan Terbuka 2015 Hendra/Ahsan kalah dari juniornya itu dalam dua game.

Pada pertandingan perempat final yang akan berlangsung Jumat (8/4), Hendra/Ahsan akan menghadapi pasangan Denmark Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding.

Meskipun unggul 3-1 dalam pertemuan dengan pasangan Denmark itu, ganda putra unggulan Indonesia pantang lengah demi gelar dalam turnamen tingkat superseries premier itu.

"Kami ingin fokus dengan pertandingan besok dan tidak terlalu jauh sampai final. Kami akan mempelajari kembali permainan lawan dan menerapkan strategi yang kami siapkan," ujar Ahsan.

Hendra/Ahsan menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang lolos ke putaran perempat final setelah tiga pasangan lain Indonesia, termasuk Marcus/Kevin, tumbang pada laga kedua.

Dua pasangan lain Indonesia yang juga tersingkir pada putaran kedua Malaysia Terbuka 2016 nomor ganda putra adalah Berry Angriawan/Rian Agung Saputro dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi.

Berry/Rian kalah dari ganda putra Korea Kim Gi Jung/Kim Sa Rang 25-27, 15-21. Sedangkan Angga/Ricky kalah dari pasangan Tiongkok Chai Biao/Hong Wei 21-18, 29-30, 18-21.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016