Peran serta Macri sebagai direktur dan wakil presiden dua perusahaan di Bahamas dan Panama adalah terang benderang, terbukti dan diakui, dan kedua tempat itu adalah surga pajak yang biasa digunakan untuk pencucian uang dan penghindaran pajak
Buenos Aires (ANTARA News) - Seorang jaksa penuntut Argentina, Kamis waktu setempat, telah meminta hakim untuk membuka penyelidikan terhadap kaitan Presiden Mauricio Macri dengan perusahaan-perusahaan offshore sebagaimana terungkap dalam "Panama Papers" yang menyingkapkan skema keuangan para pemimpin elite dunia.

Dokumen selama kurun empat dekade dari firma hukum Panama Mossack Fonseca yang mengkhususkan diri mendirikan perusahaan-perusahaan offshore dan memiliki kantor cabang di Zurich serta Jenewa, mengungkapkan bagaimana instrumen offshore dimanfaatkan oleh bank-bank global hingga kemudian memicu investigasi di seluruh dunia.

Macri, yang menjadi pemenang Pemilu tahun lalu berkat kampanye memberantas korupsi, menyatakan bahwa dia tidak berhak mengumumkan kaitannya dengan perusahaan offshore yang disebut dalam "Panama Papers" karena dia memang tidak pernah memiliki saham di perusahaan itu.

Presiden hanya mengatakan dia hanyalah direktur perusahaan yang berbasis di Bahamas, Fleg Trading Ltd., yang kini sudah tutup dan didirikan oleh ayahnya yang konglomerat untuk berinvestasi di Brasil.

Tetapi dia didesak untuk mengungkapkan soal ini secara lebih jauh dan kaitannya dengan perusahaan offshore lainnya, Kagemusha SA, yang tercatat di Panama, mengingat perusahaan ini kerap digunakan untuk pencucian uang dan penghindaran pajak.

"Sebagai langkah pertama, perlu menyelidiki apakah Mauricio Macri berniat buruk untuk tidak tuntas mengumumkan kewajiban pajaknya," tulis jaksa penuntut Federico Delgado dalam surat permintaan kasusnya kepada hakim Sebastian Casanello. Dia menegaskan hukuman untuk kejahatan semacam ini adalah penjara 15 hari sampai dua tahun.

Casanello kini harus memutuskan apakah ada cukup bukti untuk membuka penyelidikan ini. Ketika ditanya mengenai permintaan jaksa ini, juru bicara pemerintah mengatakan Macri sudah menegaskan tidak melakukan pelanggaran apa-apa.

Norman Darao Martinez, wakil rakyat dari partai oposisi Front Kemenangan, mendorong kasus ini.

"Peran serta Macri sebagai direktur dan wakil presiden dua perusahaan di Bahamas dan Panama adalah terang benderang, terbukti dan diakui, dan kedua tempat itu adalah surga pajak yang biasa digunakan untuk pencucian uang dan penghindaran pajak," kata dia.

Pihak oposisi menyerukan pengunduran diri kepada badan antikorupsi Argentina, Laura Alonso. Alonso adalah anggota partai asal Macri dan terburu-buru sekali membela Presiden begitu "Panama Papers" merebak ke permukaan. Dia mengatakan membentuk perusahaan di sebuah kawasan surga pajak adalah bukan kejahatan.

"Panama Papers" sendiri sudah memakan korban seorang kepala pemerintahan dunia, yakni Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson, yang mengundurkan diri menyusul skandal itu, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016