Washington (ANTARA News) - Donald Trump yang tengah diserang dari berbagai penjuru telah mengangkat seorang penasehat politik top Kamis waktu AS dan berencana menyewa staf tambahan untuk mempersiapkan kemungkinan pertarungan berlarut-larut dalam memenangkan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik.

Langkah ini ditempuh setelah Trump berusaha bangkit dari kekalahan di Wisconsin Selasa waktu setempat dari Senator Texas Ted Cruz. Kekalahan ini memberi pesan kepada Trump bahwa calon presiden AS dari Republik akan ditentukan pada Konvensi Nasional Republik Juli mendatang.

Kekalahan Trump di Wisconsin menyingkap berbagai kelemahannya, antara lain karena Trump telah mengasingkan banyak kalangan pemilih perempuan Republik dengan mengatakan perempuan yang melakukan aborsi tanpa ketentuan harus dihukum. Dia kemudian meralat perkataannya ini.

Trump juga dilewati Cruz dalam mengumpulkan total suara delegasi di Louisiana. Kendati Trump mengalahkan Cruz di negara bagian itu pada 5 Maret, Cruz justru yang menangguk suara delegasi lebih banyak dari Louisiana ketimbang Trump.

Kegagalan Trump ini telah mendorongnya mengangkat penasihat politik veteran Paul Manafort yang disewa untuk menangani proses pengandangan suara delegasi yang akan memilih seorang nomine.

"Proses pencalonan telah mencapai sebuah titik yang membutuhkan seseorang yang akrab dengan kerumitan-kerumitan ini untuk terlibat pada tahap-tahap akhir," kata Trump.

Trump juga membatalkan rencana berkampanye di California demi memusatkan perhatian ke New York yang tiba-tiba dianggap sebagai negara bagian yang harus dia menangkan pada 19 April. Selama ini dia mendominasi di negara bagian asalnya ini.

Trump juga akan menambah stafnya guna menghadapi Konvensi Nasional Demokrat, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016