Jakarta (ANTARA News) - Indonesia berambisi menjadi tuan rumah pertemuan ke-10 para pemimpin organisasi kepramukaan se-Asia-Pasifik pada 2017.

Keinginan tersebut disampaikan dalam ajang pertemuan pertama Komite dan Sub-Komite Kepramukaan se-Asia-Pasifik yang digelar Asia Pacific Regional Scout Comitte (APRSC) di Jakarta pada 8-12 April 2016.

"Ini peluang sekaligus tantangan buat kita," kata Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Luar Negeri, Ahmad Rusdi, seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat.

Pertemuan pertama Komite Kepramukaan se-Asia-Pasifik itu diikuti 112 peserta dari 18 negara, yakni Australia, Filipina, Jepang, Sri Langka, Thailand, Taiwan, India, Maladewa, Singapura, Hong Kong, Nepal, Korea Selatan, Malaysia, Ethiopia, Amerika Serikat, dan tuan rumah Indonesia.

Kegiatan tersebut membahas isu-isu, seperti peningkatan anggota pramuka, manajemen dan keuangan pramuka, "rebranding", dan relevansi pramuka.

"Pertemuan yang digelar selama lima hari ini juga kami jadikan sebagai ajang untuk mempromosikan kegiatan Jambore Nasional X yang akan kami gelar pada bulan Agustus mendatang," ujar Rusdi yang bertindak sebagai ketua panitia penyelenggara pertemuan tersebut.

Sementara itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menambahkan bahwa ajang tersebut sangat penting untuk pengembangan pramuka, baik di Indonesia maupun negara-negara kawasan Asia-Pasifik.

"Oleh karena itu, banyak isu strategis yang akan dibahas," kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menambahkan.

Wapres Jusuf Kalla menyambut baik para pemimpin kepramukaan dari 18 negara itu. "Tentu kami menyambut baik. Kami berharap pramuka di sini juga menyambut baik Anda semua. Seperti yang Anda ketahui, kami punya banyak fasilitas di Jakarta dan setiap kota di Indonesia," ujarnya saat memberikan sambutan dalam bahasa Inggris.

Pewarta: M Irfan Ilmie
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016