Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap penyakit kanker.

"Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran terhadap kanker, upaya-upaya tersebut tentunya harus dilakukan bersama," kata Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada Kementerian Kesehatan Lily Sriwahyuni Sulityowati di Jakarta, Senin.

Dia menyebutkan, upaya dimaksud dapat dilakukan melalui kerja sama lintas program dan lintas sektor serta kemitraan dengan dunia usaha.

"Dengan demikian, tantangan-tantangan mengenai kanker dan dampak ekonomi dan sosial yang menjadi beban masyarakat dan negara dapat ditanggulangi bersama," katanya.

Sementara itu, menurut data Globocan tahun 2012, diperkirakan terdapat 14,1 juta kasus kanker baru yang muncul dan 8,2 juta kematian karena kanker di seluruh dunia.

Sedangkan di Asia Tenggara, diperkirakan terdapat 777.000 kasus kanker baru yang muncul dan 527.000 kasus kematian akibat kanker.

Selain itu, menurut data Riskesdas 2013, prevalensi kanker di Indonesia adalah sebesar 1,4 persen dan ditemukan sekitar 347.792 kasus kanker.

Sementara itu, pakar kesehatan dari Universitas Indonesia Prof dr Hasbullah Thabrany mengatakan dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pasien kanker perlu mendapatkan akses memadai mulai dari layanan primer hingga sekunder.

"Program kesehatan tersebut harus bisa memberikan peningkatan akses terhadap layanan penatalaksanaan kanker," kata Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, itu.

Layanan primer hingga sekunder dimaksud untuk penapisan dan diagnosa hingga layanan terapi sesuai standar medis.

Dia menjelaskan, kanker tidak saja menjadi fatal akibat keterlambatan diagnosis dan penanganan sehingga umumnya pasien datang terlambat, juga menimbulkan bencana bagi keuangan sebagian besar pasien.

Dia menjelaskan, pergeseran pola penyakit di Indonesia telah menimbulkan beban ganda bagi pemerintah, dimana upaya mengatasi penyakit menular masih menjadi prioritas, namun kini juga harus mengantisipasi makin meningkatnya kejadian penyakit tidak menular tetapi memerlukan perhatian besar seperti kanker.

Pernyataan tersebut disampaikan terkait forum diseminasi hasil studi ASEAN Cost in Oncology (ACTION).

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016