Caracas (ANTARA News) - Amerika Serikat berusaha menghalangi kesepakatan antara negara-negara OPEC dan non-OPEC dalam menstabilkan pasar minyak, tuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Maduro menuduh Washington menerapkan tekanan bergaya perang untuk menghalangi kesepakatan itu.

"Anda tak bisa membayangkan segala tekanan yang datang dari Washington untuk memastikan kegagalan pada upaya yang kami buat tahun lalu dalam menciptakan strategi bersama para produsen minyak OPEC dan non-OPEC untuk menstabilkan pasar dan harga," kata Maduro dalam siaran telivisi setempat seperti dikutip Reuters.

"Ada tekanan nyaris seperti perang kepada sejumlah pemerintah, kepada para kepala negara," kata dia seraya mengatakan para penyusun kebijakan di AS memiliki obsesi fatal mengenai Rusia, OPEC dan pemerintahan kiri Venezuela.

Pemerintah Maduro berkata pekan lalu bahwa paling sedikit 18 negara telah memastikan akan menghadiri pertemuan Doha Minggu pekan ini untuk mencapai konsensus di kalangan produsen minyak dalam menstabilkan harga.

Hampir 60 persen penurunan harga minyak mentah sejak pertengahan 2014 telah mempersulit Venezuela yang tergantung kepada minyak yang meliputi hampir semua cadangan devisanya.

Februari lalu, Rusia, Arab Saudi, Venezuela dan Qatar sepakat membekukan produksi minyaknya pada level Januari, namun kesepakatan ini tergantung kepada para produsen minyak yang bergabung dalam kesepakatan ini.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016