Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) di Jakarta, Jumat, jumlah atlet yang akan bertanding pada babak kualifikasi ini sebanyak enam atlet putra dan putri. Dan rencananya akan bertolak menuju Korea melalui Bandara Soekarno-Hatta, Senin (18/4).
Keenam atlet yang akan diberangkat untuk menjalani kualifikasi adalah La Memo (Nomor single scull putra-M1X), Dewi Yuliawati (single scull putri-W1X), Mihad Yakin/Irham (Lightweight Double Scull putra-LM2X), dan Yayah Rokayah/Syifa Lisdinana (Lightweight double scull putra-LW2X).
"Dengan semakin dekatnya kualifikasi, volume latihan sudah diturunkan dengan harapan mampu mendapatkan performa puncak saat perlombaan nanti," kata Direktur Performa Tinggi PB PODSI, Budiman Setiawan dalam keterangannya.
Menurut dia, jika dilihat persiapan dan prestasi yang ada saat ini, peluang atlet Indonesia untuk mendapatkan tiket ke kejuaraan olahraga terbesar di dunia itu sangat terbuka. Untuk itu, peluang yang ada di Korea Selatan harus dimaksimalkan.
"Kita akan berusaha keras untuk meraih tiket ke Rio de Jeneiro 2016. Peluangnya cukup besar. Selain di Korea, kita juga masih punya peluang melalui kejuaraan di Swiss," kata Budiman menegaskan.
Dari enam atlet yang diturunkan dikualifikasi, ada dua atlet yang sebelumnya meraih hasil baik di "2016 FISA Asian and Oceania Olympic Qualification Regatta" yaitu Memo dan Dewi. Hasil tersebut diharapkan menjadi modal di Korea meski pada kejuaraan tersebut akan mendapatkan perlawanan dari atlet China, Jepang dan India.
Selain mengirimkan atlet ke Korea Selatan, PB PODSI juga mengirimkan atletnya yaitu Chandra Destia yang akan turun pada kejuaraan internasional, Asian Champ Slalom di Toyama, Jepang, 22-24 April.
Hingga saat ini tim dayung Indonesia belum meloloskan atletnya ke Olimpiade setelah dari nomor kano gagal mendapatkan tiket. Adapun atlet Indonesia yang sudah dipastikan lolos sebanyak 10 atlet dari cabang angkat besi, panahan dan atletik.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
