Jakarta (ANTARA News) - Atlet bulu tangkis ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melangkah ke putaran empat besar turnamen Singapura Terbuka 2016 setelah menaklukkan pasangan Inggris pada perempat final.

"Kemenangan atas mereka pada Malaysia Terbuka pekan lalu menjadi modal bagi kami. Kami tetap konsisten dan mengatur permainan meskipun perebutan poin ketat," kata Butet, sapaan Liliyana, selepas pertandingan di Stadion Indoor Singapura, Jumat malam, seperti tercantum dalam situs resmi PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang dipantau Antara di Jakarta.

Owi/Butet, panggilan untuk pasangan Tontowi/Liliyana, menang 21-15, 21-15 atas ganda campuran Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock dalam pertandingan selama 36 menit.

Butet mengaku kepercayaan diri untuk menaklukkan pasangan atlet suami-istri itu muncul ketika strategi kubu Indonesia itu berjalan dan lawan justru tidak dapat mengembangkan pola permainan mereka.

Grafik perolehan poin pada game pertama menunjukkan dominasi pasangan Merah-Putih atas lawan mereka. Owi/Butet unggul 4-1, 9-5, 16-11, 17-14, hingga 21-15.

Pada game kedua, kedua pasangan saling bersaing ketat merebut poin. Owi/Butet memimpin pada awal game kedua. Tapi, mereka sempat pada pertengahan game 8-9, 10-11, 11-13, dan 12-14. Ketika mampu menyamakan kedudukan 14-14, Owi/Butet melesat 17-14 hingga menuntaskan perminan 21-15.

"Lawan bermain seperti biasanya. Tapi, kami lebih tenang menghadapi situasi. Kami tidak panik dan meraih poin satu demi satu," ujar Owi.

Butet mengaku gelar pada Malaysia Terbuka 2016 merupakan penebusan atas prestasi yang melorot pada 2015 sekaligus menjadi pemacu kepercayaan diri pasangan andalan Indonesia itu.

"Ini modal penting bagi kami. Kami ingin tampil konsisten dan selalu haus akan gelar," ujar Butet.

Namun, langkah Owi/Butet ke semifinal tidak diikuti pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto. Pasangan juara All England 2016 itu kalah dari ganda campuran Tiongkok Xu Chen/Ma Jin 17-21, 18-21.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016