Saya sangat menikmati pertandingan hari ini. Saya merasa nyaman bermain setelah menang atas Lin Dan
Jakarta (ANTARA News) - Atlet bulu tangkis senior tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro tidak menyangka bakal meraih gelar juara pada turnamen super Series Singapura Terbuka.

"Tentu saya bahagia dengan kemenangan ini. Saya tidak menyangka bisa juara walaupun perjalanan dari babak kualifikasi cukup berat," ujar Sony seperti dikutip laman PBSI seusai meraih gelar di Singapore Indoor Stadium Singapura, Minggu.

Peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu memenangi gelar setelah mengalahkan pemain Korea Son Wan Ho 21-16, 13-21, 21-14 pada putaran final yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Minggu.

Sony mendominasi game pertama atas pemain peringkat 10 dunia itu. Tapi, atlet Indonesia berusia 31 tahun itu melakukan kesalahan-kesalahan sendiri pada game kedua sehingga Son punya peluang meraih kemenangan.

Pada game ketiga, Sony bermain lebih agresif dengan keunggulan 6-1, 9-4, hingga 13-10. Meski Son dapat menyamakan poin 13-13, Sony kembali melesat 15-13 dan menutup permainan 21-14.

Kemenangan Sony pada semifinal atas pemain unggulan Tiongkok Lin Dan menjadi modal kepercayaan diri atlet asal Surabaya itu pada pertandingan putaran final.

"Saya sangat menikmati pertandingan hari ini. Saya merasa nyaman bermain setelah menang atas Lin Dan," ujar Sony yang mengaku kesulitan untuk mengikuti turnamen Super Series selepas keluar dari pelatnas PBSI.

Sony mengatakan kemenangannya menjadi bukti atlet senior pun masih bisa meraih gelar juara dengan kerja keras berlatih.

Sebelumnya, ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari juga meraih gelar juara di Singapura. Greysia/Nitya juara dalam turnamen superseries itu setelah pasangan lawan dari Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi menyatakan mundur pada pertandingan final.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016