Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menargetkan kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Eropa, dapat merealisasikan kerja sama Indonesia dengan Jerman hingga sekitar 875 juta dolar AS.

Siaran pers Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani yang diterima Antara, di Jakarta, Senin menyebutkan realisasi kerja sama tersebut tertuang dalam nota kesepahaman (MOU) antara perusahaan Indonesia dan Jerman.

Dalam lawatan ke Eropa selama 17-22 April 2016 itu Presiden Jokowi mengunjungi empat negara yakni Inggris, Jerman, Belgia dan Belanda itu, Presiden juga mengajak sejumlah pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia.

Menurut Rosan, pada hari pertama kunjungan di Berlin-Jerman, ditargetkan akan ada penandatanganan MoU "Business to Business" antara pelaku usaha Indonesia dengan Jerman dengan total nilai investasi 875 juta dolar AS.

Dari nilai tersebut 800 juta dolar AS di antaranya merupakan penandatangan nota kesepahaman antara Ferrostahl Cronimet-PT Aneka Tambang (Persero ( Tbk, 40 juta dolar, Myer Werft-PT Pelni (Persero), kemudian APRIL-Inava sebesar 35 juta dolar AS.

"Penandatanganan MOU yang akan dilakukan dihadapan Presiden ini merupakan langkah nyata dalam meningkatkan ekonomi indonesia dan menjadi kontribusi riil bagi perkembangan perekonomian nasional," ujar Rosan.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan Kadin menyertakan sejumlah delegasi bisnis dari sektor seperti Energi, Industri, Agribisnis, Telekomunikasi, Maritim dan berbagai sektor lainnya yang akan dipertemukan dengan para pelaku usaha di negara Eropa dalam ajang forum bisnis.

"Ini merupakan kesempatan penting dalam memperbesar ataupun membuka potensi investasi baru di Indonesia, sekaligus mempercepat tercapainya kerjasama dagang di bawah kerangka CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) dengan Uni Eropa, yang ditargetkan rampung dalam 2 tahun ke depan," ujar Shinta.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016