Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, mengatakan, Islam sangat mementingkan pendidikan, bukan hanya dalam arti menambah pengetahuan dan edukasi tetapi juga nilai-nilai akhlak yang baik. 

"Agama (Islam) dan pendidikan tidak terpisahkan. Keduanya menyatu. Belajar, kemudian menyebarkan dan mengamalkan apa yang dipelajari telah dicontohkan para pendiri bangsa Indonesia. Indonesia didirikan oleh orang-orang terpelajar," kata dia, di Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Yogyakarta, seperti dalam keterangan tertulis MPR, Senin. 

Dia menyebut tokoh-tokoh Islam nusantara, di antaranya Soekarno, M.Hatta, Natsir, tokoh Muhammadiyah dan NU, merupakan orang-orang terpelajar dan mempertahankan nilai-nilai yang baik. "Mereka mewujudkan apa yang dipelajari dalam perilaku di luar kelas. 

Dalam konteks Islam, mereka belajar, berjuang, dan mempertahankan nilai-nilai yang baik," ujar dia. 

Nur Wahid mengatakan, Al Qur'an, sunnah, dan sejarah kemerdekaan Indonesia memperlihatkan pendidikan (belajar mengajar) bukan sekadar untuk menambah pengetahuan, tapi pengalaman pengetahuan dalam perilaku. 

"Bila pada masa lalu, para pendiri bangsa yang terpelajar memerdekan Indonesia dari penjajah, maka pada masa sekarang kaum terpelajar seharusnya memerdekan Indonesia dari kemiskinan, korupsi, dekadensi moral, darurat narkoba," tambah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. 

Secara khusus, dia meminta para santri untuk terus belajar, menyebarkan pengetahuan, dan mengamalkan ilmunya.

Pewarta: Lia Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016