... juga salah satu negara yang kekayaan alamnya terbesar tetapi pengelolaannya salah urus sehingga karena salah urus tadi maka pemanfaatan dari SDA tidak terdistribusi secara merata ke seluruh warga negara...
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Institute for Development and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, mengatakan, kesalahan dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA) menyebabkan Indonesia sulit keluar dari perangkap negara kelas menengah alias middle income trap.

"Jadi. kita mempunyai SDA yang luar biasa. Kita juga salah satu negara yang kekayaan alamnya terbesar tetapi pengelolaannya salah urus sehingga karena salah urus tadi maka pemanfaatan dari SDA tidak terdistribusi secara merata ke seluruh warga negara," kata dia, di Jakarta, Senin.

Hal tersebut, ia sampaikan setelah menghadiri acara Policy Dialogue: The Middle Income Trap-Indonesias Challenge Ahead, oleh Universitas Katolik Atmajaya bekerja sama dengan Friedrich Ebert Stiftung (FES).

Lebih lanjut, dia menuturkan, selama ini yang menikmati "kue" atau kinerja dalam perekonomian di Indonesia hanya kelompok-kelompok yang diuntungkan dalam kebijakan-kebijakan ekonomi.

"Artinya apa? Artinya ini titik krusialnya adalah bagaimana kebijakan ekonomi kita ini harus dievaluasi total untuk mampu mengoptimalkan SDA di mana bisa meningkatkan kinerja ekonomi yang berujung kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara proporsional," katanya.

Proporsional itu, kata dia adalah kesejahteraannya meningkat secara merata ke seluruh warga negara, baik itu pemilik SDA di mana mereka bisa menguasai lahan juga pemilik sumber daya tenaga kerja.

"Termasuk juga memberikan peluang agar inovasi-inovasi teknologi juga berkembang, nah ini kan tidak pernah terjadi," kata dia.

Dia menambahkan, sektor pertanian dan sektor tambang merupakan sektor-sektor tertinggal.

"Tidak pernah ada pengenalan teknologi di sektor pertanian sehingga optimalisasi dari sumber daya pertanian kita sangat jauh bahkan semakin terpuruk, begitu juga dengan sektor tambang," ujarnya,

Sektor tambang, kata dia, mempunyai kekayaan yang luar biasa tetapi kita tidak pernah menguasai teknologi mengolahnya sehingga ketergantungan kita terjadi terus-menerus terhadap penguasaan eksplorasinya kepada asing.

"Nah ini kan tidak memberikan pemanfaatan yang optimal untuk perekonomian kita," ucap dia. 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016