Jakarta (ANTARA News) - Atase Perdagangan (Atdag) Bangkok Rita Tri Mutiawati menyatakan bahwa pihaknya optimistis produk suku cadang Indonesia mampu bersaing dan menjadi pusat suku cadang serta aksesoris kendaraan terbesar di Asia Tenggara dan menguasai pasar otomotif Thailand

"Indonesia memiliki banyak produk suku cadang yang kualitasnya bahkan mampu menembus pasar dunia sehingga saya yakin Indonesia dapat menguasai pasar otomotif Thailand," kata Rita, dalam siaran pers yang diterima, Senin.

Atdag Bangkok yang bersinergi dengan KBRI Bangkok, menggandeng tujuh perusahaan Indonesia untuk mengikuti pameran Thailand Auto Parts and Accessories (TAPA) 2016 di Bangkok International Trade Exhibition Center (BITEC), Bangkok, Thailand, pada 7-10 April 2016.

Dalam pameran tersebut, lanjut Rita, tujuh perusahaan yang dibawa Atdag Bangkok mendapat permintaan dan kerja sama perdagangan secara signifikan. Ketujuh perusahaan tersebut yaitu Sinar Agung Selalu Sukses (SASS), Astra Otoparts, Sinar Continental, Deli Karet Indonesia (Delium Tires), Garuda Indonesia, KM Motors, Selatan Jadi Jaya, dan Bumi Buana Citra.

Rata-rata produksi mobil di Thailand mencapai 2,46 juta unit, sedangkan Indonesia baru sekitar 1,2 juta unit. Pada 2015, nilai pasar ekspor produk otomotif Indonesia sebesar juta 730 juta dolar AS.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, suku cadang yang diekspor ke Thailand adalah transmisi kendaraan, kopling dan bagiannya; suku cadang sepeda motor, aksesoris roda, bagian setir, bagian aksesoris untuk badan kendaraan, bagian-bagian rem, radiator, peredam kejutan, bemper, dan sebagainya.

Ekspor suku cadang ke Thailand tersebut hampir rata-rata meningkat dalam tiga tahun terakhir.

Dalam pameran tersebut, produk suku cadang Indonesia dari Astra Otoparts berhasil menggaet buyer asal Afganistan, Thailand, Mesir, RRT, Yaman, Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Arab Saudi. Bahkan perusahaan asal Arab Saudi tersebut direncanakan akan meninjau pabrik Astra untuk melihat pembuatan produknya pada pertengahan Oktober 2016 mendatang.

Sementara SASS mendapat buyer asal Jepang, RRT, Thailand, dan India. Perusahaan Tomoe Thailand pun akan bertandang ke pabrik SASS di Solo untuk mengetes produk-produk SASS. Sinar Continental mendapat buyer dari AS, Thailand, Jepang, RRT, India, Laos, dan Myanmar.

TAPA 2016 mengangkat tema "The Green Innovation and High Quality Product for Sustainable Growth" dan pameran tersebut diselenggarakan oleh Department of International Trade and Promotion (DITP) dan Think Thailand setiap dua tahun sekali.

Pada 2014, TAPA 2016 diikuti 9.419 pelaku usaha dari 64 negara, antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, Viet Nam, Jepang, Jerman, Rusia, Korea Selatan, Taiwan, RRT, dan beberapa negara Amerika Selatan. Tahun ini, tercatat sebanyak 10 ribu orang mengunjungi TAPA 2016.

Secara umum, produk-produk yang dipamerkan di TAPA 2016 yaitu suku cadang dan komponen, aksesoris otomotif, petroleum dan pelumas, peralatan maintenance, mesin, IT dan manajemen, serta jasa di bidang servis dan maintenance.

Selain Indonesia, negara-negara partisipan TAPA 2016 yaitu Thailand, India, Taiwan, RRT, Singapura, Viet Nam, Malaysia, Filipina, Hong Kong, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jerman, dan negara-negara Eropa lainnya.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016