Bandung (ANTARA News) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat akan menggulirkan program padat karya di sejumlah daerah yang mengalami paceklik.

"Pemerintah mendorong sektor produktif dan usaha mandiri, sedangkan di daerah tertentu kami akan menggulirkan program padat karya di daerah tertentu yang mengalami paceklik," kata Kepala Dinas Disnakertrans Jawa Barat Ferry Sofyan Arief di Bandung, Senin.

Program padat karya itu tidak hanya bagi daerah yang mengalami paceklik panen namun juga di daerah pesisir yakni para nelayan yang mengalami paceklik akibat tidak melaut karena cuaca buruk.

Menurut Ferry, programnya akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di daerah yang bersangkutan, sehingga programnya bisa diterima dan tepat sasaran.

"Penanganan dan programnya akan disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan masing-masing," katanya.

Selain itu, Ferry juga melakukan penanganan pekerja formal kejuruan melalui program pelatihan dan pembinaan, selain itu juga memfasilitasi uji kompetensi bagi mereka.

"Sistem pelatihan merupakan pola efektif, dan akan disinergikan dengan pembekalan uji kompetensi dengan mengedepakan peran Balai Pelatihan Tenaga Kerja," katanya.

Ferry mengakui ketenagakerjaan masih menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi pemerintah, termasuk Jabar. Menurut dia Jabar saat ini fokus mengawal angkatan kerja yang jumlahnya 20 juta orang angkatan kerja serta 1,79 juta pengangguran terbuka.

Fokusnya menurut dia tidak sekedar pengangguran, tetapi juga orang yang bekerja. Bagi yang sudah bekerja bentuk pengawalannya berkaitan dengan upah, utamanya, yang nilainya belum sesuai upah minimum kota-kabupaten, termasuk hak-hak lainnya yang belum terpenuhi.

"Sedangkan fokus pada pengangguran, memfasilitasi dan membantu supaya kalangan tersebut memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya," kata Ferry Sofyan Arief menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016