Jakarta (ANTARA News) - "Rudy Habibie" (Habibie dan Ainun 2) film yang mengisahkan masa muda mantan Presiden BJ Habibie ditargetkan mampu meraup jumlah penonton hingga 10 juta orang.

CEO MD Entertainment Manoj Punjabi selaku produser film "Rudy Habibie" di Jakarta, Rabu menyatakan keyakinannya jumlah penonton tersebut dapat tercapai mengingat film sebelumnya yakni "Habibie dan Ainun" mampu mendatangkan tak kurang 4,7 juta penonton.

"Itu merupakan jumlah penonton film nasional terbanyak semenjak tahun 2000an, bahkan mengungguli Titanic yang hanya ditonton 3,5 juta orang di Indonesia," katanya kepada Antara.

Selain kesuksesan film sebelumnya, tambahnya, tokoh utama dalam "Rudy Habbie" (Habibie dan Ainun2 ) yakni BJ Habibie merupakan sosok yang telah menasional dengan segudang prestasi dan keteladanan.

Film yang mengisahkan masa muda sang visioner Rudy Habibie sebelum dia dikenal sebagai teknokrat dan presiden Republik Indonesia Ke-3 BJ. Habibie masih dibintangi aktor Reza Rahadian dengan sutradara Hanung Bramantyo.

Dikisahkan Rudy sangat ingin membuat pesawat untuk memenuhi pesan almarhum Papinya "menjadi mata air", menjadi berguna untuk orang banyak.

Hal itu ternyata membuat keluarganya mesti berkorban karena dia harus kuliah di RWTH Aachen, Jerman Barat. Di sana Rudy hidup dalam kondisi terbatas, rasa rindu rumah, dan belajar soal arti persahabatan, cinta, juga pengkhianatan bersama para mahasiswa Indonesia yang baru dikenal nya di sana.

Menurut Manoj, rencananya film yang diangkat dari novel inspiratif "Rudy Habibie" tersebut akan ditayangkan di bioskup tanah air pada saat lebaran 2016 atau bersamaan dengan ulang tahun ke 80 pria kelahiran Pare-pare Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936 itu.

Rudy merupakan panggilan akrab mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi di masa Orde Baru yang memiliki nama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie saat masih muda.

Selain Reza Rahadian, sejumlah aktor lain yang turut membintangi film ini yakni Chelsea Islan, Ernest Prakasa, Dian Nitami, Indah Permatasari dan Panji Pragiwakson.

Pewarta: Subagyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016