New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia berakhir turun pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pedagang melakukan aksi ambil untung dari kenaikan tajam sesi sebelumnya dipicu oleh penurunan produksi minyak mentah AS.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni berakhir di 43,18 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, turun satu dolar AS dari penutupan Rabu, lapor AFP dan Xinhua.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan Eropa, turun 1,27 dolar AS menjadi menetap di 44,53 dolar AS per barel.

"Orang-orang mengambil uang dari meja, menunggu dan melihat apa yang terjadi," kata analis Carl Larry dari Frost & Sullivan.

Harga melonjak empat persen mendekati level tertinggi lima bulan pada Rabu, setelah departemen energi AS melaporkan bahwa produksi AS turun di bawah sembilan juta barel per hari untuk minggu kedua berturut-turut, lebih besar daripada 600.000 barel di bawah tingkat produksi puncak pada pertengahan 2015.

Produksi minyak serpih (shale oil) AS yang tinggi telah menjadi kontributor utama untuk kelebihan pasokan global, bersama dengan produksi tinggi dari produsen-produsen lainnya termasuk Arab Saudi dan Rusia.

Laporan bahwa Irak sedang mendorong untuk melakukan pembicaraan produksi baru antara produsen-produsen setelah kegagalan pertemuan Doha pada Minggu, juga telah memberikan dukungan terhadap harga minyak mentah berjangka pada Rabu.

Pertemuan Doha berantakan setelah Saudi Arabia menarik diri karena penolakan saingannya, Iran, untuk pemberlakuan batas produksi. Teheran mengatakan ia masih dalam proses pemulihan produksi setelah penghapusan sanksi-sanksi Barat terkait nuklir pada Januari.

"Minyak mentah mundur dari tingkat tertinggi tahun ini setelah pembicaraan tentang pertemuan produsen kedua pada Mei dan penambahan yang lebih kecil dari perkiraan dalam persediaan mingguan AS memberi jalan untuk aksi ambil untung," kata Jasper Lawler, analis di kelompok perdagangan CMC Markets .

"Kemungkinan pertemuan produsen-produsen lagi pada Mei tampaknya sekilas di terbaik. Upaya terbaru ini berakhir dalam kegagalan memalukan dan pertemuan OPEC berikutnya adalah pada Juni, sehingga tidak masuk akal bahwa satu sama lain akan mengambil tempat sebelum waktu itu," katanya.

Penurunan harga minyak juga dipicu penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya, karena minyak mentah yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal dan kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Dolar AS meningkat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis karena klaim pengangguran awal negara itu menyentuh terendah multi-tahun.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,15 persen menjadi 94,630 pada akhir perdagangan.

Dalam pekan yang berakhir 16 April angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 247.000, turun 6.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya sebesar 253.000, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan. Kamis. Ini merupakan level terendah untuk klaim awal sejak 24 November 1973, ketika itu 233.000.

Sementara itu, pasokan minyak mentah AS pekan lalu naik 2,1 juta barel menjadi 538,6 juta barel, 49,6 juta barel lebih besar dari satu tahun sebelumnya, menurut laporan mingguan Badan Informasi Energi AS yang dirilis, Rabu.
(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016