Gorontalo, Gorontalo (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, kembali memusnahkan ternak kerbau milik warga yang diduga mengidap bakteri anthrax, Jumat

Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo, Haris Tome, mengatakan, pemusnahan kerbau yang sakit akibat anthrax itu dengan cara dibakar.

"Kerbau yang menderita anthrax itu milik warga inisial EA (45), pasien pertama terduga anthrax kulit akibat kena darah kerbau miliknya yang disembelih beberapa hari lalu," ungkap Tome.

Dia mengatakan, hingga hari ini telah tiga kerbau milik EA yang telah mati akibat anthrax.

"Kami bertindak cepat dengan langsung memusnahkan ternak warga yang sakit ataupun terindikasi anthrax," ucap dia.

Menurutnya, reaksi cepat pencegahan antrhax dilakukan agar penyebarannya tidak semakin meluas dan daging ternak yang terkena anthrax tidak dikonsumsi masyarakat.

Hingga saat ini, empat warga Pentadio Barat dibawa ke RS Aloe Saboe Kota Gorontalo yang terindikasi menderita anthrax kulit usai menyembelih dan mengkonsumsi daging yang terkena anthrax.

Kerbau inilah yang diduga menjadi sumber penularan bakteri Baccilus anthraxis, penyebab penyakit anthrax itu. 

Baccilus anthraxis yang sangat mematikan bagi hewan berdarah panas dan manusia dan pernah dijadikan senjata biologis, adalah bakteri Gramm positif berbentuk batang yang mampu bertahan di luar kondisi ideal pertumbuhkembangannya selama puluhan tahun. 

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016