Jakarta (ANTARA News) - Sebuah lembaga pendidikan di Jakarta dalam merayakan Hari Kartini 2016, Sinarmas World Academy (SWA) mengajak para siswanya untuk belajar Bahasa Indonesia dan belajar berwirausaha agar mandiri di masa depan.

Untuk itu, SWA mengadakan lomba yang pertama "Kidspreneurship" agar Semangat RA Kartini sebagai pemimpin emansipasi wanita Indonesia dalam bidang pendidikan patut diteladani dan diteruskan oleh semua generasi muda. Dengan lomba Kidspreneurship, diharapkan siswa siswi dapat menjadi pemimpin dalam kewirausahaan.

"Tujuan dari lomba ini untuk melatih kreativitas siswa dari usia dini, mengajarkan anak untuk melihat peluang, mendidik anak mengenai keluar masuknya uang, melatih jiwa kepemimpinan anak, melatih anak untuk berkomunikasi serta melatih kreativitas promosi," kata Shinta Aulia, Kepala Sekolah TK dan SD SWA dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Shinta mengatakan, Hari Kartini yang diselenggarakan tiap tahunnya, diharapkan menjadi sarana bagi para siswa untuk belajar budaya Indonesia, dimana mereka dilatih untuk tampil didepan umum dengan berbusana dan menampilkan seni budaya asli Indonesia.

Selain lomba Kidspreneurship, juga diadakan acara lomba parade baju daerahpertunjukan tarian dan nyanyian lagu daerah, yang dilanjutkan dengan permainan tradisional seperti sepak bola memakai sarung, lomba makan kerupuk, lomba bakiak, lomba balap telur, balap karung dan tarik tambang.

Para Orangtua siswa SWA juga turut serta meramaikan acara Perayaan Kartini di sekolah dengan mengikuti acara lomba membuat tumpeng.

Lomba Kidspreneurship menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak untuk menentukan barang apa yang akan dijual, mereka belajar untuk membuat perencanaan bisnis mulai dari menentukan nama perusahaan, bagaimana strategi penjualan, berapa jumlah pengeluaran, berapa modal yang dibutuhkan, sampai berapa keuntungan yang didapat.

Dengan pinjaman modal Rp50 ribu tiap siswa dari orangtuanya, maka apabila perusahaan mendapat keuntungan, maka modal yang dipinjam dari orangtua akan dikembalikan dan 50% dari keuntungan akan disumbangkan ke organisasi Ibu dan Anak.

Dengan memberikan sumbangan diharapkan bisa melatih anak-anak untuk memberi. Harapan sekolah kedepannya adalah menggalakkan dan mengembangkan kegiatan enterpreneurship ini di tahun-tahun selanjutnya untuk menghasilkan pebisnis-pebisnis muda yang kreatif dan inovatif, demikin Shinta Aulia.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016