Bandung (ANTARA News) - PT Pindad (Persero) menyepakati nota kesepahaman dengan perusahaan pemasok fuze munisi asal Jerman, Junghans Defence untuk melakukan sinergi pada bidang sistem fuze beberapa produk munisi yakni mortar, artileri, tank, roket dan amunisi angkatan laut.

"Pindad dan Junghans Defence telah sepakat melakukan sinergi bidang sistem fuze untuk mortar, artileri, tank roket dan amunisi angkatan laut yang akan dimulai tahun 2016 dengan investasi awal 5 juta dolar AS, dan di masa depan bisa mencapai 20 juta dolar AS," kata Direktur Utama PT Pindad Sulmy Karim dalam siaran persnya yang diterima Antara di Bandung, Sabtu.

Penandatanganan nota kesepahaman itu menjadi bagian dari agenda kegiatan Presiden Joko Widodo pada acara Forum Bisnis Indonesia-Jerman d Berlin, 18 April lalu.

Menurut Silmy, penandatanagann Nota Kesepahaman itsebagai salah satu bentuk komitmen Pindad untuk melakukan ekspansi pemasaran ke luar Indonesia.

Ia menjelaskan beberapa tahapan kerja sama awal telah direncanakan bersama dengan Junghans Defence antar lain persiapan alih teknologi, mekanikal mortar fuze, menyiapkan lini produksi dan perakitan di Pindad. Selain itu pemberian hak ekspor pemasaran kepada Pindad dengan fokus pasar di luar Indonesia khususnya di Asia Pasific.

"Ke depan Pindad dapat memasarkan fuze yang diproduksi sendiri ke pasar di luar Indonesia, terutama negara-negara di Asia Pasific," katanya.

Fuze merupakan suatu perangkat yang menginisiasi proses peledakan pada munisi dalam suatu kondisi tertentu. Menurut Silmy, Pindad menghabiskan biaya yang cukup besar untuk pengadaan fuze sehingga pentingnya kemampuan untuk dapat memproduksi fuze secara mandiri.

Melalui terobosan kerja sama itu, kemampuan industri pertahanan dan keamanan dalam negeri meningkat dan total devisa yang dikeluarkan negara untuk pengadaan fuze dapat dihemat.

"Dalam setahun, Pindad mengeluarkan biaya sekitar 4 juta dolar AS untuk pengadaan fuze. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya mendukung Pindad untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan dan keamanan, tapi juga dapat menghemat devisa yang dikeluarkan negara," kata Silmy.

Penandatanganan nota kesepahaman merupakan salah satu agenda acara dalam Forum Bisnis Indonesia-Jerman, suatu kegiatan yang mempertemukan investor dan pemerintah kedua negara untuk membicarakan investasi jangka panjang dengan fokus utama pada bida ekonomi.

Selain Pindad, beberapa perusahaan yang ikut menandatangani kesepakatan kerja sama yakni PT Aneka Tambang dengan Ferrostal dan PLN yang dengan Siemens AG.

Melalui kegiatan itu, Pindad menambah panjang daftar kerja sama dengan perusahaan Jerman. Sebelumnya perusahaan BUMN Strategis itu menjalin kerja sama dengan perusahaan besar dunia asal Jerman yakni Dimler AS, MAN Diesel & Turbo serta Rheinmetall Landsysteme.

"Kerja sama strategis dengan banyak perusahaan dunia merupakan salah satu komitmen Pindad untuk mencapai visi perusahaan menjadi perusahaan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) di Asia pada 2023,"  Dirut PT Pindad Persero menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016